DalamYoga Sutra , Patanjali menggambarkan pranayama sebagai proses dimana Anda dapat mematahkan pola pernapasan bawah sadar Anda dan membuat nafas panjang, mereda, dan halus. Pola pernafasan bawah sadar sebagian orang tidak mudah dan mulus; Mereka cenderung tegang, dangkal, dan tidak menentu. Saat kita takut atau mendengar kabar buruk, kitaNafas adalah prana. Brata yang ditujukan pada nafas dinamakan pranayama. Orang yang berhasil dalam brata nafas disebut jayaprana. Jaya berarti menang. Kalau orang itu kemudian mati, maka tubuhnya disebut layonsari. Layon berarti layu. Sari berarti bunga. Jasad orang yang sudah jaya prana disamakan dengan sekuntum bunga layu. Bunga tidak hanya dihubungkan dengan jasad, tapi juga dihubungkan dengan tubuh semasih hidup. Kalau jasad dihubungkan dengan bunga layu, maka tubuh hidup dihubungkan dengan bunga kuncup dan mekar. Tidak terelakkan muncullah pertanyaan seperti berikut ini. Kalau tubuh diibaratkan sekuntum bunga, apa yang menjadi tangkainya? Jawabannya adalah nafas. Nafas adalah tangkai dari tubuh. Agar bunga tidak bergoyang ditiup angin, maka peganglah tangkainya dengan baik dan benar. Maksudnya, peganglah nafas kalau ingin tubuh ini diam sempurna. Kemampuan memegang nafas itulah yang ingin didapatkan oleh orang yang terus menerus berlatih pranayama. Dengan apakah nafas dapat dipegang? Nafas tidak bisa dipegang dengan tangan. Tidak bisa pula nafas dipegang dengan upacara tingkatan nista-madhya-utama. Menurut orang yang tahu, nafas dipegang dengan nafas itu sendiri. Secara filosofis, ia dipegang oleh dirinya. Maksudnya, nafas di-pegang dengan nafas. Prana dipegang oleh prana. Apa maksudnya? Seperti berikut ini penjelasan sederhananya. Dari prana muncullah Pranawa. Yang disebut pranawa adalah Ongkara yang muncul dari dalam prana. Namanya adalah Ongkara Pranawa. Juga disebut Pranawa Ongkara. Nafas masuk dan nafas ke luar adalah rwabhinedha. Tempat Ongkara Pranawa tidak pada nafas yang ke luar, dan tidak pula pada nafas yang masuk. Tempatnya adalah di antara nafas yang masuk dan nafas yang ke luar itu. Di antara nafas yang masuk dan nafas yang ke luar terdapat nafas yang diam. Di dalam nafas yang diam itulah tempat Ongkara Pranawa. Dari sana Ongkara Pranawa menggerakkan nafas yang ke luar maupun nafas yang masuk. Ongkara Pranawa itulah yang mengendalikan. Itulah sebabnya, di atas dikatakan bahwa nafas dipegang dengan nafas. Prana dipegang dengan prana. Ongkara Pranawa itu tidak tidur ketika kita tidur. Bernafas sesungguhnya pekerjaan sakral. Bernafas itu ritual pribadi di dalam diri sendiri. Menurut kitabnya, bernafas melalui mulut adalah tingkatan nista. Bernafas melalui hidung adalah tingkatan madhya. Sedangkan tingkatan utama adalah bernafas melalui ubun-ubun. Banyak cara mengartikan trilogi nista-madhya-utama. Dalam hal ini nista-madhya-utama diartikan bawah-tengah-atas. Mulut terletak pada urutan paling bawah. Hidung ada di tengah. Posisi ubun-ubun paling atas. Mulut adalah gerbangnya Yama. Hidung adalah gerbangnya Baruna. Ubun-ubun adalah gerbangnya Shiwa. Yama adalah kematian. Baruna adalah kehidupan. Shiwa adalah kelepasan. Sekarang mari kita berbicara sedikit tentang ubun-ubun. Siapa tahu kelak di antara kita ada yang “jaya prana” melalui upacara tingkatan utama yaitu bernafas lewat ubun-ubun. Ubun-ubun adalah gerbang Shiwa atau Shiwadwara. Melalui ubun-ubun itulah Shiwa masuk dan ke luar tubuh. Ubun-ubun sifatnya tertutup. Gerbang tertutup itu mesti dibuka terlebih dahulu. Kunci untuk membukanya adalah yoga. Dasar untuk melaksanakan yoga adalah dasasila, atau sepuluh sila. Kesepuluh sila itu dibagi menjadi dua, yama brata dan niyama brata. Dasar dari dasasila adalah ahimsa, yaitu tanpa kekerasan walau di tingkat pikiran sekali pun. Dasar dari ahimsa adalah tat twam asi. Dasar dari tat twam asi adalah tattwa darshana. Yang dimaksudkan tattwa darshana adalah pandangan yang benar tentang segala yang ada dan segala yang tidak ada. Ingat, menurut tattwanya, Shiwa menciptakan segala yang ada dan segala yang tidak ada. Dengan demikian, pahamilah terlebih dahulu tattwanya. Seperti berikut ini penjelasan singkat menurut tattwanya. Ubun-ubun adalah gerbang yang menghadap ke langit. Karena Shiwa masuk melalui ubun-ubun, itu berarti Shiwa datang dari atas ubun-ubun, yaitu dari langit. Dari langit manakah Shiwa itu datang? Menurut tattwanya, langit Shiwa berjarak dwadasa anggula dari ubun-ubun. Dwadasa berarti dua belas. Anggula berarti jari. Jadi, Shiwa datang dari langit yang berjarak dua belas jari dari ubun-ubun. Yang dimaksudkan dua belas jari bukanlah jari berjumlah dua belas kemudian ditumpuk-tumpuk atau disambung-sambung. Lebih spesifik yang dimaksud anggula adalah ruas-ruas jari. Hitungan dua belas akan didapatkan dengan cara tidak menghitung ruas jari anggusta. Yang dimaksudkan anggusta adalah ibu jari, atau jempol. Seperti itulah jauhnya jarak langit Shiwa dari gerbangnya di ubun-ubun. Apakah dua belas jari itu hitungan secara biologis, ataukah hitungan secara mistis? Jawabannya tidak tersedia di dalam tulisan pendek ini. Jawabannya terdapat di luar teks. Ketika Shiwa ada di langit di atas ubun-ubun, ia disebut Shiwa yang bersifat niskala. Nis berarti tidak. Kala berarti waktu. Artinya, Shiwa ada di luar waktu. Karena ada di luar waktu, maka ia tidak terkena hukum waktu. Ia tidak dikendalikan tapi mengendalikan waktu. Itulah sebabnya ia disebut Sang Hyang Mahakala. Pengertiannya, ia lebih besar dari pada waktu. Shiwa yang memiliki sifat-sifat niskala disebut Shunyashiwa, atau Shiwa yang bersifat shunya. Shunyashiwa juga disebut Sang Hyang Tan Kawenang. Juga dinamakan Sang Hyang Acintya. Ia tidak bisa dipikirkan dengan pikiran. Ia tidak bisa dikatakan dengan kata-kata. Ia tidak bisa dirasakan dengan indria perasa. Ia tidak bisa ditunjukkan dengan jari telunjuk. Shunyashiwa atau Sang Hyang Tan Kawenang bersifat niraksara. Ia tidak bisa direpresentasikan oleh aksara. Ia bebas dari aksara. Pengertiannya, ia melampaui aksara. Oleh karena itu, Sang Hyang Tan Kawenang disebut Ongkara Tan Parupa Shastra, yaitu Ongkara yang tidak lagi memiliki rupa shastra. Karena tidak memiliki rupa shastra, maka ongkara ini sulit sekali dibayangkan. Menurut ajarannya, ongkara yang satu ini memang tidak untuk dibayangkan. Karena pikiran tidak akan “sampai” di sana. Shiwa yang tanpa rupa itu kemudian masuk ke dalam tubuh. Maka terjadilah perubahan dari Shiwa yang tanpa rupa menjadi Shiwa yang memiliki rupa. Ongkara Tan Parupa Shastra pun akhirnya berubah menjadi Ongkara Rupa Shastra. Sang Hyang Tan Kawenang berubah menjadi Sang Hyang Wenang. Sifat niskala berubah menjadi sifat sakala. Karena sudah bersifat sakala, maka ia terkena hukum waktu. Pendek kata, di dalam tubuh ia menjadi isi dari prana. Itulah sebabnya ia dinamakan Pranawa. Secara umum Pranawa diartikan sebagai Ongkara yang ada di dalam tubuh. Karena terkena hukum waktu, maka baik prana maupun Pranawa sama-sama datang dan sama-sama pergi. Sama-sama ada dan sama-sama hilang. Prana adalah bayu. Bayu diibarat- kan tali-temali yang mengikat tubuh, sehingga bagian-bagian tubuh tidak terlepas satu sama lainnya. Kalau nafas hilang, orang pun akan langsung mati. Tidak lama kemudian tubuhnya akan tercerai-berai. Bagian tubuh yang berasal dari tanah akan kembali ke tanah. Bagian tubuh yang berasal dari air akan kembali ke air. Bagian tubuh yang berasal dari api akan kembali ke api, baik api dari tanah pawaka, atau api dari air pawamana, maupun api dari matahari suci. Nafas sendiri adalah angin yang berasal dari udara. Oleh karena itu, nafas akan kembali ke udara. Ada dua tingkatan udara, yaitu udara dengan sabda dan udara tanpa sabda. Udara dengan sabda adalah udaranya panca mahabhuta atau udaranya pradhana. Udara tanpa sabda adalah udaranya purusha. Hal ini perlu digarisbawahi, karena menurut tattwanya, nafas kembali ke udaranya panca mahabhuta. Sedangkan Ongkara Pranawa kembali ke udara tanpa sabda atau udaranya purusha. Ada bermacam-macam bayu di dalam tubuh. Semua bayu itu dikelompokkan menjadi dua puluh. Sebutannya adalah bayu rong puluh. Bayu yang berjumlah dua puluh kemudian diperas menjadi sepuluh. Namanya adalah dasabayu. Sepuluh bayu lagi diperas menjadi lima yang utama, yaitu bayu apana, wyana, udana, samana, prana. Kelimanya disebut pancabayu. Penjelasan lebih spesifik tentang kelima bayu silakan cari di luar tulisan ini. Yang paling utama di antara semua bayu adalah prana atau nafas. Mengapa dikatakan paling utama? Karena nafas itulah yang menghubungkan badan kasar dengan badan halus. Karena di dalam nafas itulah adanya Ongkara Pranawa. Karena nafas itulah yang menghidupkan dan yang sekaligus mematikan. Apakah hidup dan apakah mati itu? Hidup dan mati dari dulu sampai sekarang tetap sebuah misteri. Kalau orang masih menghirup nafas, maka dikatakan orang itu masih hidup. Kalau orang sudah menghembuskan nafas terakhir dikatakan orang itu sudah mati. Namun demikian, tetap saja orang tidak tahu kapan sebenarnya ia menghirup nafas yang pertama. Orang tetap saja tidak akan “menyaksikan” hembusan nafas terakhirnya. Begitu nafas terakhir dihembuskan, maka orang itu langsung mati. Bukankah orang mati tidak tahu dirinya mati. Kesimpulannya, orang tidak mengetahui hirupan nafas pertamanya, dan orang tidak mengetahui hembusan nafas terakhirnya. Jangankan mengetahui nafas yang pertama dan nafas yang terakhir, bahwa nafasnya terus ke luar masuk tubuh pun tidak selalu disadarinya. Kalau saluran pernafasannya tersumbat karena pilek misalnya, barulah orang umumnya ingat dengan nafasnya. Ironis sekali. Itulah sebabnya, diajarkan pranayama sebagai brata. Tujuannya membuat orang selalu ingat bahwa dirinya bernafas. Membuat orang sadar di dalam nafasnya ada Ongkara Pranawa. Nafas masuk dikatakan sebagai Ibu. Rupa shastra si ibu adalah ANG. Nafas ke luar disebutkan sebagai Bapa. Rupa shastra si bapa adalah AH. Sedangkan nafas diam adalah anaknya. Rupa shastra si anak adalah Ongkara Pranawa. Si anak diapit oleh ibu dan ayahnya. Ibu ada di bawah posisinya nungkayak [terlentang]. Bapa ada di atas posisinya makakeb [telungkup]. Si anak ada di tengah-tengah posisinya ngadeg [berdiri]. Ongkara Pranawa baru salah satu dari ratusan rupa dan nama Ongkara yang dititipkan kepada kita melalui berbagai pustaka. Untuk apa kira-kira para pendahulu menitipkan ratusan rupa dan nama Ongkara itu kepada kita? Jawablah sendiri! Oleh IBM Dharma Paiguna Source Majalah Media Hindu, Edisi 166, Desember 2017 Seiringdengan perkembangan zaman, ditemukan pula berbagai macam perkembangan olahraga termasuk pada olahraga yang melibatkan air. Renang adalah olahraga yang paling baik dilakukan untuk menjaga kesehatan, dikatakan demikian karena pada saat berenang hampir seluruh otot tubuh bergerak sehingga semua otot dapat berkembang dengan pesat dan kekuatan terus meningkat.
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Secara etimologis, kata "yoga" berasal dari bahasa Sansekerta kuno, yaitu "yuj", yang berarti penyatuan; lebih berorientasi pada penyatuan Atman Diri dan Brahman Maha Kuasa, sehingga melaluinya Anda dapat lebih mengenal tubuh, pikiran, jiwa dan segala aspek di dalamnya serta mendekatkannya kepada Sang Pencipta. Singkatnya, yoga adalah suatu bentuk gerakan yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan tubuh melalui aktivitas fisik, latihan pernapasan, teknik relaksasi, dan latihan meditasi. Meski disebut olahraga, namun gerakannya tidak serta merta melompat atau berlari seperti kebanyakan olahraga. Pada olahraga ini gerakannya lebih condong pada pengendalian nafas, fokus mental dan pengendalian diri. Apalagi saat ini, banyak orang hidup dalam keadaan iri, cemburu dan marah terhadap situasi yang ada. Nah, praktik ini dipandang sebagai alternatif bagi mereka yang melakukannya untuk menjernihkan pikiran. Berbeda dengan permainan bola pada umumnya, olahraga ini tidak harus dilakukan di lapangan, karena bisa dilakukan di gym atau di rumah yoga. Gramedis dapat ditemukan di banyak olahraga, tetapi yang paling umum adalah yoga asana di mana dalam posisi duduk Anda meletakkan ujung kaki kanan di atas paha kaki kiri atau adalah teknik pengendalian nafas yang telah dipraktikkan sejak zaman kuno. Pranayama mengajarkan Anda untuk mengontrol waktu, durasi, dan frekuensi setiap napas. Pranayama mempraktikkan empat aspek penting pernapasan, yaitu puraka menghirup, recaka menghembuskan napas, atah kumbhaka menahan napas dalam dan bahih kumbhaka menahan napas luar. Tujuan utama pranayama adalah penyatuan tubuh dan pikiran. Padahal pranayama juga memberikan oksigen ke tubuh dan membuang racun dari dalam melibatkan berbagai macam teknik pernapasan, di antaranyaPernapasan lubang hidung alternatif nadishodhanaVictorious breath ujjayiFemale honeybee humming breath bhramariLion's breathBreath of fireBellows breath bastrika.Berbagai teknik pernapasan yang ada di dalam pranayama ini dapat dilakukan bersama dengan gerakan yoga lainnya, atau dilakukan sendiri saat Anda bermeditasi. Terdapat cara untuk melakukan sikap pranayama yoga yaitu sebagai berikut Berlatih Napas Dirga Napas 3 Bagian Tubuh untuk Mengurangi StresMulailah berlatih menemukan posisi duduk atau berbaring yang nyaman. Sebelum memulai sikap pranayama, persiapkan dengan duduk bersila di lantai, luruskan tubuh dan tarik bahu ke belakang. Jika merasa kurang nyaman, duduklah di kursi yoga dengan kaki di lantai. Anda juga bisa berbaring secara telentang di lantai di atas matras yoga atau selimut. Saat Anda yoga sambil duduk, renungkan tulang duduk Anda bagian paling bawah dari tulang pinggul yang dapat Anda rasakan di pantat saat Anda duduk berjinjit menyentuh lantai atau kursi. Saat Anda berbaring, pikirkan seluruh punggung Anda tenggelam ke lantai. Visualisasi ini memungkinkan Anda mengalami ketenangan dan tubuh, memungkinkan Anda untuk fokus hanya pada napas. Letakkan telapak tangan kiri di perut dan telapak tangan kanan di telapak tangan kiri di perut sedikit di bawah pusar dan telapak tangan di dada 3-4 cm di bawah tulang selangka. Anda cukup meletakkan telapak tangan dengan nyaman tanpa menekannyaTarik napas melalui hidung lalu alirkan udara sambil mengembangkan perut bawah, perut atas, dan dadaSaat Anda menarik napas, gunakan telapak tangan untuk merasakan peregangan diafragma, menyebabkan perut bagian bawah mengembang. Kemudian rasakan perut bagian atas mengembang saat paru-paru terisi udara. Terakhir, rasakan rongga dada mengembang. Lihat otot perut dan dada terangkat saat Anda mempermudah pernapasan, bayangkan setiap bagian tubuh Anda perut bagian bawah, perut bagian atas, dada mengembang secara napas sambil mengembuskan udara melalui hidung dimulai dari dada, perut atas, lalu perut Anda mengeluarkan napas, perlahan-lahan turunkan dan rilekskan tulang selangka Anda, diikuti perut bagian atas dan bawah. Gunakan telapak tangan seperti di atas untuk merasakan perubahan yang terjadi saat setiap bagian tubuh berkontraksi secara menarik dan menghembuskan napas pada saat yang sama, tarik napas selama 4 hitungan dan buang napas selama 4 menarik dan membuang napas sesuai petunjuk di atas selama 3-5 menitLanjutkan pernapasan selama 3-5 menit saat Anda menarik napas sambil mengembangkan perut bagian bawah, perut bagian atas, dan dada, lalu buang napas dengan mengencangkan dada, perut bagian atas, dan perut bagian bawah. Ketika pikiran mengembara, bebaskan dan arahkan perhatian pada nafas. Jika Anda tidak sempat membagi waktu berlatih selama 3-5 menit, Anda tetap bisa melakukan dirga pranayam untuk menghilangkan stres. Setiap pagi saat bangun tidur atau menghadapi masalah, pejamkan mata sejenak untuk melakukan dirga pranayam selama beberapa tarikan Dari Pranayama YogaMengurangi stressManfaat pranayama yang pertama adalah ketegangan. Sebuah studi pada tahun 2013 menemukan fakta cemas bahwa pranayama mengurangi tingkat stres pada orang dewasa yang sehat. Peneliti meyimpulkan bahwa pranayama dapat menenangkan sistem saraf, yang meningkatkan respons stres Anda. Studi pada 2013 lainnya menemukan manfaat yang Tidur Terasa NyenyakManfaat pranayama yang kedua adalah dapat membantu Anda meningkatkan kualitas tidur. Efek relaksasi pranayama juga membantu Anda yang dikenal sebagai Bhramari Pranayama telah ditunjukkan dalam studi klinis untuk memperlambat pernapasan dan detak jantung saat dipraktikkan selama 5 menit. Ini dapat membantu menenangkan tubuh Anda saat Anda Tekanan Darah TinggiManfaat pranayama yang ketiga adalah dapat menurunkan tekanan darah tinggi. Tekanan darah tinggi atau tekanan darah tinggi adalah kondisi dimana tekanan darah Anda mencapai tingkat yang tidak sehat. Kondisi ini meningkatkan risiko beberapa kondisi kesehatan yang berpotensi serius, termasuk penyakit jantung dan studi tahun 2014, peserta dengan tekanan darah tinggi ringan diberikan obat tekanan darah selama 6 minggu. Setengah dari peserta juga menerima pelatihan pranayama selama 6 minggu. Di akhir penelitian, tekanan darah kelompok terakhir semakin turun .Menurut penulis penelitian, efek ini kemungkinan besar disebabkan oleh latihan pernapasan pranayama. Berfokus pada pernapasan dapat menenangkan sistem saraf. Dan, pada gilirannya, dapat membantu mengurangi respons stres dan risiko tekanan darah Fungsi Paru-ParuManfaat pranayama yang keempat adalah dapat meningkatkan fungsi paru-paru. Sebagai jenis latihan pernapasan, metode pernapasan pranayama yang lambat dan kuat bisa memperkuat paru-paru Anda. studi pada 2019 mengatakan bahwa dengan berlatih pranayama selama 6 minggu di mana seharinya berlatih selama 1 jam dengan penuh komitmen dapat memiliki efek yang signifikan pada fungsi seorang penulis penelitian, pranayama dapat dijadikan obat penguat paru-paru yang berguna untuk beberapa kondisi paru-paru, seperti asma,bronkitis alergi,untuk pemulihan dari pneumonia dan TBC. Lihat Ruang Kelas SelengkapnyaUjjayiPranayama Ujjayi berarti napas menang; itu juga disebut sebagai lautan napas.Napas ini sering digunakan dalam asana (postur) praktek, terutama di ashtanga dan vinyasa kelas. Ujjayi mendorong ekspansi penuh paru-paru, dan dengan memfokuskan perhatian pada napas Anda, dapat membantu dalam menenangkan pikiran.
Praktek Pranayama bisa disertai Pranava Japa atau dengan Gayatri Mantram. Bila menggunakan Pranava Japa, pengaturan nafas dilakukan dalam tiga tahapan saja, yaitu Menarik Nafas Puraka Menahan Nafas Antah Kumbhaka Menghembuskan Nafas Recaka Pada waktu menahan nafas saat kosong, setelah menghembuskan nafas Bahih Kumbhaka dibiarkan saja kosong tanpa pelafalan dalam hati manasu. Pelafalan sebagai berikut Lafalkan dalam hati suara Ang saat menarik nafas Puraka, bayangkanlah Tuhan sebagai Sang Maha Pencipta yang penuh anugerah. Lafalkan dalam hati suara Ung saat menahan nafas Antah Kumbhaka, bayangkan Tuhan sebagai Sang Maha Pemelihara yang penuh dengan cinta kasih. Lafalkan dalam hati suara Mang saat menghembuskan nafas Recaka, bayangkan Tuhan sebagai Sang Maha Suci, pelebur segala kekotoran batin dan dosa-dosa. Bila menggunakan Gayatri Mantram, pengaturan nafas dilakukan dalam empat tahapan, yaitu Menarik Nafas Puraka, sambil melafalkan dalam hati OM – Bhur – Bhvah – Svah Menahan Nafas Antah Kumbhaka, sambil melafalkan dalam hati Tat – Savitur – vare – niyam Menghembuskan Nafas Recaka, sambil melafalkan dalam hati Bhargo – devasya – dimahi Menahan Nafas Bahih Kumbhaka, sambil melafalkan dalam hati Dhiyo – yonah – pracodayat Kedua praktek ini adalah yang paling praktis dan paling umum dilakukan oleh berbagai kalangan dan tingkatan penekun. Baik Pranayama dengan Japa tiga tahapan maupun empat tahapan, ada yang menyertai dengan penghitungan bulir-bulir tasbih japa mala. Namun, bagi sementara penekun yang merasakan ini sebagai kurang praktis dan mencolok terutama kalau sedang berada di tempat-tempat umum, bisa menggunakan nafasnya langsung sebagai tasbih japa mala. Yang manapun yang dipilih, hendaknya disesuaikan dengan kondisi, kepentingan dan kebiasaan masing-masing, agar ia dapat dipraktekkan dengan santai, tanpa ketegangan yang tak perlu. Ingat, tujuan utamanya adalah membersihkan atau menentramkan vritti. Dengan mempraktekkan pengaturan nafas ini seorang sadhaka bisa memperoleh umur panjang. Seorang lelaki sehat bernafas 14 sampai 16 kali dalam semenit. Pengurangan frekuensi nafas melalui latihan pranayama, meningkatkan ketahanan paru-paru. Konon, semakin rendah frekuensi nafas, semakin panjang umur makhluk hidup. Beberapa contoh pada binatang menunjukkan hal ini. Anjing misalnya, frekuensi nafasnya mendekati 50 kali per menit, dan umurnya hanya sampai sekitar 14 tahun saja. Sedangkan kuda yang frekuensi nafasnya 35 kali per menit, umurnya bisa mencapai 29 sampai 30 tahun. Gajah yang bernafas 20 kali per menit, umurnya bisa mencapai 100 tahun. Sementara seekor kura-kura lebih rendah lagi frekuensi nafasnya, yakni hanya 5 kali dalam semenit; oleh karenanya umurnya hingga 400 tahun. Yang lebih rendah lagi adalah ular. Ular hanya bernafas 2 sampai 3 kali per menit. Ular umurnya bisa 500 sampai 1000 tahun. Frekuensi nafas juga ada kaitannya dengan kehidupan spiritual. Semakin sedikit nafsu keinginan seseorang, semakin rendah frekuensi nafasnya, demikian juga sebaliknya. Bagi yang mempraktekkan japa, meditasi dan mempelajari kitab-kitab spiritual-religius/kitab-kitab suci, akan mempunyai frekuensi nafas yang lebih rendah dan mempunyai konsentrasi yang lebih baik. Semakin rendah frekuensi nafas seseorang, juga berarti semakin meningkat konsentrasinya dan lebih tenteram hidupnya. Jadi,semakin jelas bahwa pengaturan nafas bukan saja berkait dengan kesehatan dan umur seseorang, namun terbukti memang memungkinkan konservasi serta pengaturan daya-vital yang baik hingga amat kondusif dalam pengembangan batin. Yang paling perlu diperhatikan baik-baik adalah latihan yoga —jenis apa saja— harus dibawah bimbingan seorang Guru yoga yang handal, berpengalaman dan pasti, yoga tidak mungkin dipelajari hanya lewat buku-buku saja. Wrhaspati Tattwa memberi petunjuk “Tutup semua lubang yang ada dalam tubuh, seperti mata, hidung, mulut, telinga. Udara yang sebelumnya telah terisap, itu dikeluarkan melalui ubun-ubun”. Bila tidak terbiasa mengeluarkan udara melalui jalan itu, udara dapat dikeluarkan melalui hidung, namun secara perlahan-lahan. Itulah yang disebut Pranayama Yoga.” Seorang Guru pernah mengingatkan siswanya, “Gunakanlah nafasmu sebagai pegangan; dengan demikian pikiranmu dengan mudah kamu pusatkan. Pranayama akan amat membantumu dalam mencapai Samãdhi”. Chandogya Upanishad mengilustrasikan “Bagai burung yang diikat dengan tali; setelah terbang kesana-kemari tanpa menemukan tempat tinggal, ia akan kembali untuk beristirahat, justru pada tempat dimana ia terikat; begitu pula pikiran, setelah terbang kesana-kemari tanpa menemukan tempat tinggal, akan kembali beristirahat pada nafas, karena pikiran punya nafas sebagai pengikatnya.” Sumber Telah Dibaca 17,322
Anapanasatiadalah meditasi mengamati/memperhatikan napas masuk dan keluar. Dalam anapanasati napas tidak diatur tetapi dibiarkan secara alamiah terjadi. Berbeda dengan Pranayama yang dengan sengaja mengatur napas. Anapanasati ada pada tataran Dharana dan Dhyana kalau dalam 8 tahapan yoga.
Teknik pernafasan diam atau Pranayama Teknik pernafasan diam - Pranayama Pranayama, juga dikenal sebagai pernapasan Yoga adalah metode membungkam napas. Prana telah didefinisikan sebagai air yang mengalir melalui tubuh. Pranayama terdiri dari tiga bagian inhalations, exhalations terkontrol dan menahan nafas. Ketika Anda melakukan semua tiga bagian, disebut sahita, sementara hanya memegang napas tanpa dua lainnya disebut kevala. Anda harus mulai dengan sahita sampai kevala. Ini adalah teknik yang mengendalikan semua yang berhubungan dengan prana. Pernapasan terdiri dari dua bagian inhalations dan exhalations. Bagian ini diikuti dalam siklus di mana inhalations dan exhalations berhasil satu sama lain, di mana Anda mengambil udara ke dalam paru-paru dan kemudian melepaskan sedikit demi sedikit kembali dari paru-paru. Di antara menghirup napas, ada celah pendek yang biasanya mengalihkan perhatian kita. Aturan ini disebut respirasi dan biasanya diselesaikan dalam empat detik dalam fase istirahat. Kita lakukan ini biasanya hampir lima belas kali per menit. Anda dapat mengambil di sekitar 400 sentimeter kubik atau liter dalam satu menit. Ketika Anda melakukan inhalations secara mendalam, Anda mengambil tambahan liter dan 2 liter. Pada saat exhalations mendalam, Anda membuang semua ini 2 liter tapi masih di paru-paru Anda mengandung sekitar 1,5-2 liter. Dengan demikian, kapasitas paru-paru total tubuh manusia untuk individu yang biasa adalah sekitar 5 liter. Jumlah udara yang Anda dapat dari pernapasan setelah inhalasi mendalam disebut sebagai kapasitas vital. Latihan pernapasan yoga teratur dapat menimbulkan vitalitas tubuh dan efisiensi fungsi tubuh yang baik. Postingan populer dari blog ini Artikel Yoga Teks Sejarah Yoga sutra Patanjali Yoga sutra Patanjali- Teks sejarah Sutra Patanjali Yoga adalah buku 195 frase terpisah yang didesain agar mudah untuk menghafal. Karena itu adalah pekerjaan yang adalah setiap bit sebanyak bagian Yoga modern seperti itu bagian dari kelahiran Yoga, buku tertentu ini diselenggarakan di harga sangat tinggi di dunia yoga. Beberapa latar belakang Asal-usul sutra Patanjali Yoga adalah topik beberapa perdebatan di kalangan para sejarawan dan praktisi. Sebagai contoh, ada beberapa orang di luar sana yang kredit menulis ini set sutra untuk ahli bahasa yang bernama Patanjali. Kemudian, meskipun, garis waktu dibangun yang menunjukkan bahwa untuk menjadi tidak mungkin. Dalam komunitas yoga, meskipun, banyak yang mengatakan bahwa Patanjali sebenarnya hanya kompiler dan bahwa sebelum pekerjaan ditulis, sutra hanya menghafal dan diturunkan antara guru dan siswa. Garis waktu, meskipun, menyarankan teks ini dibangun di tentang kedua abad sebelum Masehi. Nama teks ini bernama menggunakan kata- Tahapan Yang Harus Anda Ikuti Sebelum Belajar Yoga Tahapan belajar yoga setelah Anda memutuskan untuk berlatih yoga untuk menuju hidup lebih baik dan kesehatan rohani, Anda perlu mengetahui hal-hal berikut untuk mencegah cedera saat Anda belatih • Kondisi fisik individu biasanya, disarankan bahwa orang-orang dengan kesehatan yang baik melakukan latihan yoga. Tapi jika Anda menderita masalah fisik dan menggunakan yoga untuk menyembuhkan itu, Anda perlu mengikuti tindakan pencegahan tertentu karena melakukan praktik yoga tanpa tindakan pencegahan yang tepat dapat menyebabkan efek yang merugikan pada tubuh. Hal ini karena organ dalam seperti hati, paru-paru, ginjal dll dapat dirugikan jika Anda tidak berlatih yoga dengan benar. Oleh karena itu dianjurkan bahwa Anda mengikuti teknik yoga di bawah bimbingan ahli. • Instruktur yang tepat sangat penting bagi Anda untuk mendapatkan instruktur yang tepat untuk mengajarkan teknik yoga. Biasanya, orang-orang yang memilih profesi guru yoga tidak memahami dasar i Artikel Yoga Meditasi Di Dalam Yoga Meditasi Yoga. Seperti yang umumnya diakui oleh praktisi yoga dan pelatih yoga, yoga sesi sangat banyak tentang diri kesetimbangan, kedamaian dan meditasi. Oleh berlatih meditasi kita dapat semua mencapai keadaan luhur belajar tujuan keberadaan kita dan memaksimalkan kehendak kita untuk mencapai itu. Penelitian telah membuktikan bahwa meditasi sangat berkontribusi terhadap fisik dan psikologi Spurlock, itulah sebabnya yoga rutinitas mempertimbangkan praktek meditasi sebagai salah satu prinsip-prinsip utama. Mengurangi rasa sakit fisik, stres dan tekanan darah, meditasi mempromosikan keadaan pikiran, yang kita dapat mencapai self-healing. Karena semua ini uncontestable manfaat yang melibatkan praktek ini, ada sejumlah besar informasi yang tersedia dalam format yang berbeda, mengenai meditasi teknik paling efisien, postur, kursus, produk dan forum. Agama dan psikologi mempromosikan meditasi juga, sebagai cara untuk menilai tindakan kita dan mencari perbaikan diri. Banyak teori da7nJ1.