CariSeleksi Terbaik dari rumus kimia magnesium nitrat Produsen dan Murah serta Kualitas Tinggi rumus kimia magnesium nitrat Produk untuk indonesian Market di Alibaba.com

Rumus Kimia Kobalt III Nitrat Apa yang Harus Anda Ketahui?Hello Kaum Berotak! Apa kabar? Kali ini, kita akan membahas tentang rumus kimia kobalt III nitrat. Mungkin sebagian dari kita sering mendengar istilah ini, namun tidak tahu apa itu atau bahkan tidak pernah mendengarnya sama sekali. Nah, mari kita pelajari bersama-sama!Kobalt III nitrat adalah senyawa kimia yang terdiri dari atom kobalt, nitrogen, dan oksigen. Senyawa ini berbentuk kristal dengan warna ungu atau merah tua. Kobalt III nitrat sering digunakan dalam industri untuk membuat pigmen warna biru dan ungu dalam keramik dan kaca. Selain itu, senyawa ini juga digunakan dalam produksi bahan kimia Kimia Kobalt III NitratRumus kimia kobalt III nitrat adalah CoNO33. Dalam rumus ini, Co merupakan simbol kimia untuk kobalt, sedangkan NO3 merupakan simbol kimia untuk ion nitrat. Angka 3 menunjukkan bahwa dalam satu molekul senyawa ini, terdapat tiga ion nitrat yang melekat pada satu atom Membuat Kobalt III NitratUntuk membuat kobalt III nitrat, kita membutuhkan kobalt klorida dan larutan asam nitrat. Berikut adalah langkah-langkahnyaLarutkan kobalt klorida dalam airTambahkan larutan asam nitrat ke dalam larutan kobalt kloridaAduk dan panaskan campuran tersebutDiamkan hingga kristal kobalt III nitrat terbentukSaring dan keringkan kristal tersebutSifat-Sifat Kobalt III NitratKobalt III nitrat memiliki beberapa sifat yang menarik. Berikut adalah beberapa di antaranyaKobalt III nitrat bersifat higroskopis, artinya senyawa ini mudah menyerap air dari udara sehingga sering digunakan sebagai desikator atau pengering III nitrat bersifat oksidator, artinya senyawa ini dapat memberikan oksigen ke zat III nitrat bersifat larut dalam air dan III nitrat dapat membentuk kompleks dengan senyawa lain seperti amonia dan etilena Kobalt III NitratSebagaimana senyawa kimia lainnya, kobalt III nitrat juga memiliki bahaya jika tidak ditangani dengan benar. Beberapa bahaya yang dapat ditimbulkan akibat paparan kobalt III nitrat antara lainIritasi pada mata, hidung, dan tenggorokanMual dan muntahNyeri perut dan diareGangguan pernapasanKerusakan organ tubuh seperti hati, ginjal, dan paru-paruPenggunaan Kobalt III Nitrat dalam IndustriKobalt III nitrat memiliki banyak penggunaan dalam industri, di antaranyaPembuatan pigmen warna biru dan ungu dalam keramik dan kacaPembuatan katalis dalam produksi bahan kimia seperti asam adipat dan asam sebacatPembuatan magnet permanenPembuatan baterai ion litiumKesimpulanJadi, kobalt III nitrat adalah senyawa kimia yang terdiri dari atom kobalt, nitrogen, dan oksigen. Senyawa ini sering digunakan dalam industri untuk membuat pigmen warna biru dan ungu dalam keramik dan kaca, serta digunakan dalam produksi bahan kimia lainnya. Kobalt III nitrat bersifat higroskopis, oksidator, dan dapat membentuk kompleks dengan senyawa lain. Namun, senyawa ini juga memiliki bahaya jika tidak ditangani dengan benar. Oleh karena itu, perlu dilakukan penanganan dan penggunaan yang tepat dalam Jumpa Kembali di Artikel Menarik Lainnya! Tuliskanrumus kimia dri senyawa berikut a. Silikon tetrafluorida b. kobalt(III) nitrat c. karbon disulfida d. besi (II) fosfat e. aluminium silikat f. kalium nitrat g. dinitrogen monoksida h. kalium dokromat. Question from @deyahina - Sekolah Menengah Atas - Kimia Kobalt nitrat merupakan senyawa ionik. Aturan untuk menentukan rumus kimia senyawa tersebut adalah Langsung menggabung simbol kation dan anion serta menghilangkan muatannyapenetralan jika muatan kation dan anionnya sama. Menggabung simbol kation dan anion serta menyilangkan muatan menjadi indeks bagi kation dan anion, jika muatan kation dan anionnya berbeda. Senyawa Kobalt nitrat terdiri atas kation logam yaitu kobalt, dan anion poliatom yaitu nitrat sebagai berikut Dikarenakan muatan kation dan anionnya berbeda maka berlaku aturan kedua. Dengan demikian maka rumus kimia senyawa Kobalt nitrat adalah . ZnCl2 Tuliskan rumus kimia dari senyawa-seyawa berikut : a. silikon tetrafluorida b. kobalt (III) nitrat c. karbon disulfida d. besi (II) fosfat e. aluminium silikat f. kalium nitrat g. dinitrogen monoksida h. kaliu dikromat Selamat berlatih adik-adik, dikerja mandiri dulu ya sebelu melihat pembahasannya. Origin is unreachable Error code 523 2023-06-16 123727 UTC What happened? The origin web server is not reachable. What can I do? If you're a visitor of this website Please try again in a few minutes. If you're the owner of this website Check your DNS Settings. A 523 error means that Cloudflare could not reach your host web server. The most common cause is that your DNS settings are incorrect. Please contact your hosting provider to confirm your origin IP and then make sure the correct IP is listed for your A record in your Cloudflare DNS Settings page. Additional troubleshooting information here. Cloudflare Ray ID 7d831a20187c0b42 โ€ข Your IP โ€ข Performance & security by Cloudflare

Penlanditemengandung 1,5 persen nikel yang tercampur dengan tembaga, kobalt, dan juga logam lainnya. Garnierite dengan rumus kimia (Ni,Mg)6Si4O10(OH)8 ; Garnierite adalah sebuah nikel magnesium silikat yang merupakan salah satu jenis mineral nikel di bumi. Garnierite berupa batuan kristal dengan warna hijau, kuning, atau kebiruan.

HomeKesehatanPerlengkapan MedisAlat LaboratoriumAtur jumlah dan catatanCobalt II Nitrate 100 GRAM - Kobalt Nitrat - CoNO32 Pro AnalysisKondisi BaruMin. Pemesanan 1 BuahEtalase Chemical LaboratoryCobalt II Nitrate Hexahydrate atau Kobalt Nitrat dengan rumus kimia CoNO32. 6H2O merupakan senyawa logam transisi langka, yang sering digunakan dalam uji reaksi Equilibrium kesetimbangan ataupun analisa laboratorium dalam kemasan 100 gram botol kaca amber bersegel, merek Smart masalah dengan produk ini?ULASAN PEMBELI

Berdasarkan tabel di atas ion nitrat memiliki rumus kimia . Senyawa ion adalah gabungan antara ion positif dan ion negatif, dimana setelah digabungkan menjadi netral. Sedangkan ion dan ion memiliki jumlah muatan yang berbeda, maka ion harus dikalikan 3 agar muatannya sama dengan ion . Jadi, rumus kimia senyawa kobalt(III) nitrat adalah . Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA KEASAMAN ION LOGAM TERHIDRAT Oleh INDAYANA RATNA SARI NIM 19728251019 Pendidikan Kimia C PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2019 PERCOBAAN I KEASAMAN ION LOGAM TERHIDRAT I. Tujuan Berdasarkan metode pH-meter akan ditunjukkan bahwa ion metalik terhidrat memiliki perilaku seperti suatu mono asam dengan konstanta keasaman yang tergantung pada suasana lingkungan dan derajat oksidasi kation logam. II. Dasar Teori Menurut Sugiyarto 2012, pemahaman pembentukan senyawa kompleks dalam larutan sangat penting. Pembentukan suatu senyawa kompleks dalam larutan berlangsung secara bertahap terhadap pengikatan ligan pada atom pusat. Apabila sebuah ligan netral L membentuk senyawa kompleks dengan ion logam MX+, maka dapat dibentuk sejumlah tetapan kesetimbangan yang berurutan, K1, K2,....,Kn dengan n= jumlah maksimal ligan yang terikat pada ion logam dalam kondisi khusus. Oleh karena itu, ion logam dalam larutan air tidak berada sebagai ion sederhana MX+ melainkan sebagai senyawa kompleks [MH2On]X+, maka reaksi pembentukan senyawa kompleks pada pengikatan ligan L dapat dinyatakan dengan suatu persamaan reaksi sebagai berikut [MH2On]x+ + L โ†” [MH2On-1L]x+ + H2O [MH2On-1L]x+ + L โ†” [MH2On-2L2]x+ + H2O ........................................................................................ [MH2On-1L]x+ + L โ†” [MLn]x+ + H2O Aluminium sulfat dapat dibuat dari aluminium oksida dengan asam sulfat pekat panas, mengkristal sebagai Al2SO4 Garam ini dibuat dengan bahan dasar lempung kaolin Al2Si2O3OH4. Dalam air, ion aluminium terdapat sebagai ion heksaakuaaluminiumIII, [AlH2O6]3+, tetapi mengalami hidrolisis secara bertahap hingga menjadi ion tetraakuadihidroksoaluminiumIII menurut reaksi sebagai berikut [AlH2O6]3+ + H2O ๎–– [AlH2O5OH]2+ + H3O+ [AlH2O5OH]2+ + H2O ๎–– [AlH2O4OH2]+ + H3O+ Kobalt adalah logam berwarna abu-abu seperti baja dan bersifat sedikit magnetis. Ia melebur pada 1490ยฐC. Logam ini mudah melarut dalam asam-asam mineral encer. Co + 2 H+ โ†’ Co2+ + H2 Pelarutan dalam asam nitrat disertai dengan pembentukan nitrogen oksida. 3Co + 2 HNO3 + 6 H+ โ†’ 3Co2+ + 2NO + 4H2O Garam kobaltII berwarna pink jika ion logam ini mengadopsi geometri oktahedral, misalnya [CoH2O6]2+. Penambahan ion hidroksida ke dalam larutan ion kobaltII menghasilkan endapan kobaltII yang berwarna biru pada awalnya, tetapi menjadi pink setelah dibiarkan beberapa lama Sugiyarto &. S., 2010. Tembaga membentuk senyawa dengan tingkat oksidasi +1 dan +2. Namun hanya tembagaII yang stabil mendominasi dalam larutannya. Dalam air, hampir semua garam tembagaII berwarna biru karena warna ion kompleks koordinasi enam ion [CuH2O6]3+. Unsur-unsur yang dikelompokkan pada golongan-golongan memiliki karakteristik yang sudah tersusun berdasarkan nomor atom. unsur-unsur yang digolongkan kedalam satu golongan dari atas ke bawah memiliki sifat keasaman yang semikin kecil karena nomor atom semakin besar. Jika nomor atom semakin besar maka ikatan elektron yang dimiliki semikin lemah sehingga mudah melepas elektron. Semakin mudah melepaskan elektron maka akan semakin bersifat asam. Berbeda dengan periode unsur, semakin kekanan sifat keasaman semakin besar. Hal ini berdasarkan teori asam dan basa yang menyatakan bahwa suatu asam didefinisikan sebagai zat yang menghasilkan ion H+ bila terlarut dalam air. Suatu basa merupakan zat yang mampu menghasilkan ion OH- jika dilarutkan dalam air. pKa setiap ion terhidrat dapat ditentukan dengan cara Reaksi [MH2O6]x+ + H2O โ†” [MH2O5OH]x-1+ + H3O+ Atau [MH2O6]x+ โ†” [MH2O5OH]x-1+ + H+ Dalam kesetimbangan konsentrasi [MH2O5OH]x-1+ = konsentrasi H+ Maka ๎œญ๎œฝ ๎ตŒ๏ˆพ๎ฏ๎ฐถ๏ˆฟ๎ฐฎ๏ˆพ๎ฏ†๏ˆบ๎ฏ๎ฐฎ๎ฏˆ๏ˆป๎ฐฒ๎ณฃ๎ฐถ๏ˆฟ pK a = - log K a dan pH = - log [H+], maka pKa = 2 pH + log C asam Sugiyarto &. S., 2010 Menurut Sugiyarto 2009, ion-ion logam transisi lebih kecil ukurannya dibandingkan dengan ion-ion logam kelompok s dalam periode yang sama. Hal ini menyebabkan rasio muatan per jari-jari dari logam transisi lebih besar. Relatif terhadap kelompok s, diperoleh sifat-sifat logam transisi 1. Oksida-oksida dan hidroksida logam-logam transisi M+2 dan M+3 kurang bersifat basa dan lebih sukar larut. 2. Garam-garam logam transisi kuraang bersifat ionik dan kurang stabil terhadap pemanasan. 3. Garam-garam dan ion-ion logam transisi dalam air mudah terhidrat dan mudah terhidrolisis, sehingga menghasilkan sifat agak asam 4. Ion-ion logam transisi lebih mudah tereduksi. III. Metode Penelitian Alat dan Bahan Alat-alat yang digunakan pada penelitian ini adalah pH-meter, labu ukur 100 mL, gelas beker 50 mL dan 100 mL, neraca analitik, pengaduk kaca, spatula, gelas arloji, dan gelas ukur 50 mL. Bahan-bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah Aluminium III Nitrat Nanohidrat AlNO3 KobaltII Nitrat Heksahidrat CoNO3 dan TembagaII Nitrat Trihidrat CuNO3 dan akuades.. Metode Kerja Preparasi larutan AlNO3 Ditimbang sebanyak 1,5173 gram padatan AlNO3 dilarutkan menggunakan akuades dalam gelas beker, setelah itu dimasukkan ke dalam labu ukur 100 mL, ditera hingga tanda batas dan dihomogenkan. Preparasi larutan CoNO3 Ditimbang sebanyak 1,0156 gram padatan CoNO3 dilarutkan menggunakan akuades dalam gelas beker, setelah itu dimasukkan ke dalam labu ukur 100 mL, ditera hingga tanda batas dan dihomogenkan. Preparasi larutan CuNO3 Ditimbang sebanyak 1,1642 gram padatan CuNO3 dilarutkan menggunakan akuades dalam gelas beker, setelah itu dimasukkan ke dalam labu ukur 100 mL, ditera hingga tanda batas dan dihomogenkan. Pengukuran pH larutan Masing- masing larutan yang telah dipersiapkan yaitu larutan AlNO3 CoNO3 dan CuNO3 masing-masingnya diambil sebanyak 50 mL, dimasukkan ke dalam erlenmeyer, lalu diukur pH-nya menggunakan pH meter. IV. Data Pengamatan V. Analisa Data Perhitungan Penentuan pKa dan Ka Dari data penelitian dapat ditentukan pKa dan Ka dengan perhitungan sebagai berikut 1. Alumunium III Nitrat Nanohidrat Perhitungan Konsentrasi Massa AlNO3 1,5173 gram Massa Molekul Relatif AlNO3 375,13 gr/mol Volume Larutan 100 mL Konsentrasi AlNO3 ๎€ ๎ตŒ ๎€ƒ ๎€๎‚ƒ๎‚•๎‚•๎‚ƒ๎€๎‚” ๎ตˆ๎ณ๎ฒ๎ฒ๎ฒ๎€™๎‚‘๎‚Ž๎‚—๎‚๎‚‡ ๎ตŒ๎ณ๎‡ก๎ท๎ณ๎น๎ต๎€ƒ๎‚‰๎‚”๎‚ƒ๎‚๎ต๎น๎ท๎‡ก๎ณ๎ต๎€ƒ๎‚‰๎‚”๎‚ƒ๎‚๎ˆ€๎‚๎‚‘๎‚Ž ๎ตˆ๎ณ๎ฒ๎ฒ๎ฒ๎ณ๎ฒ๎ฒ๎€ƒ๎‚๎€ ๎ตŒ ๎ฒ๎‡ก๎ฒ๎ถ๎ฒ๎ถ๎ถ๎น๎€ƒ๎€ Penentuan pKa ion terhidrat [AlH2O6]3+ + H2O ๎–– [AlH2O5OH]2++ [H3O]+ [AlH2O6]3+ ๎–– [AlH2O5OH]2+ + H+ Dalam kesetimbangan konsentrasi [AlH2O5OH]2+ = konsentrasi H+ Maka ๎œญ๎œฝ ๎ตŒ ๎€ƒ ๏ˆพ๎ฏ๎ฐถ๏ˆฟ๎ฐฎ๏ˆพ๎ฏ†๏ˆบ๎ฏ๎ฐฎ๎ฏˆ๏ˆป๎ฐฒ๎ณฃ๎ฐถ๏ˆฟ pKa = - log Ka pH = - log [H+] maka pKa = 2 pH + log C Gram pKa = 2 3,1 + log ๎ฒ๎‡ก๎ฒ๎ถ๎ฒ๎ถ๎ถ๎น๎œฏ pKa = 6,2 + -1,393 = pKa = -log Ka = - log Ka Ka = 1,559 x 10-5 2. Kobalt II Nitrat Heksahidrat Perhitungan Konsentrasi Massa CoNO3 1,0156 gram Massa Molekul Relatif CoNO3 291,02 gr/mol Volume Larutan 100 mL Konsentrasi AlNO3 ๎œฏ ๎ตŒ ๎€ƒ ๎œฏ๎œฝ๎๎๎œฝ๎œฏ๎Ž ๎ตˆ๎ณ๎ฒ๎ฒ๎ฒ๎œธ๎‹๎ˆ๎‘๎‰๎ ๎ตŒ๎ณ๎‡ก๎ฒ๎ณ๎ท๎ธ๎€ƒ๎ƒ๎Ž๎œฝ๎‰๎ด๎ป๎ณ๎‡ก๎ฒ๎ถ๎€ƒ๎ƒ๎Ž๎œฝ๎‰๎ˆ€๎‰๎‹๎ˆ ๎ตˆ๎ณ๎ฒ๎ฒ๎ฒ๎ณ๎ฒ๎ฒ๎€ƒ๎‰๎œฎ ๎ตŒ ๎ฒ๎‡ก๎ฒ๎ต๎ถ๎บ๎ป๎บ๎œฏ Penentuan pKa ion terhidrat [CoH2O6]3+ + H2O ๎–– [CoH2O5OH]2+ + [H3O]+ [CoH2O6]3+ ๎–– [CoH2O5OH]2+ + H+ Dalam kesetimbangan konsentrasi [CoH2O5OH]2+ = konsentrasi H+ Maka ๎œญ๎œฝ ๎ตŒ ๎€ƒ ๏ˆพ๎ฏ๎ฐถ๏ˆฟ๎ฐฎ๏ˆพ๎ฏ†๏ˆบ๎ฏ๎ฐฎ๎ฏˆ๏ˆป๎ฐฒ๎ณฃ๎ฐถ๏ˆฟ pKa = - log Ka dan pH = - log [H+] maka pKa = 2 pH + log C Gram pKa = 2 4,2 + log ๎ฒ๎‡ก๎ฒ๎ต๎ถ๎บ๎ป๎ท๎œฏ pKa = 8,4 + -1,457 = 6,945 pKa = -log Ka 6,945 = - log Ka Ka = 1,135 x 10-7 3. Tembaga II Nitrat Terhidrat Perhitungan Konsentrasi Massa CuNO3 1,1642 gram Massa Molekul Relatif CuNO3 241,6 gr/mol Volume Larutan 100 mL Konsentrasi CuNO3 ๎œฏ ๎ตŒ ๎€ƒ ๎œฏ๎œฝ๎๎๎œฝ๎œฏ๎Ž ๎ตˆ๎ณ๎ฒ๎ฒ๎ฒ๎œธ๎‹๎ˆ๎‘๎‰๎ ๎ตŒ๎ณ๎‡ก๎ณ๎ธ๎ถ๎ด๎€ƒ๎ƒ๎Ž๎œฝ๎‰๎ด๎ถ๎ณ๎‡ก๎ธ๎€ƒ๎ƒ๎Ž๎œฝ๎‰๎ˆ€๎‰๎‹๎ˆ ๎ตˆ๎ณ๎ฒ๎ฒ๎ฒ๎ณ๎ฒ๎ฒ๎€ƒ๎‰๎œฎ ๎ตŒ ๎ฒ๎‡ก๎ฒ๎ถ๎บ๎ณ๎บ๎น๎œฏ Penentuan pKa ion terhidrat [CuH2O6]3+ + H2O ๎–– [CuH2O5OH]2+ + [H3O]+ [CuH2O6]3+ ๎–– [CuH2O5OH]2+ + H+ Dalam kesetimbangan konsentrasi [CuH2O5OH]2+ = konsentrasi H+ Maka ๎œญ๎œฝ ๎ตŒ ๎€ƒ ๏ˆพ๎ฏ๎ฐถ๏ˆฟ๎ฐฎ๏ˆพ๎ฏ†๏ˆบ๎ฏ๎ฐฎ๎ฏˆ๏ˆป๎ฐฒ๎ณฃ๎ฐถ๏ˆฟ pKa = - log Ka dan pH = - log [H+] maka pKa = 2 pH + log Cgram pKa = 2 3,9 + log ๎ฒ๎‡ก๎ฒ๎ถ๎บ๎ณ๎บ๎น๎œฏ pKa = 7,8 + -1,317 = 6,483 pKa = -log Ka 6,483 = - log Ka Ka = 3,288 x 10-7 VI. Pembahasan Telah dilakukan percobaan berjudul Keasaman Logam Ion Terhidrat pada hari Jumโ€™at, 25 November 2019 dengan tujuan percobaan yaitu penunjukkan ion logam terhidrat memiliki perilaku seperti suatu mono asam dengan konstanta keasaman yang tergantung pada suasana lingkungan dan derajat oksidasi kation logam menggunakan pH-meter. Pada percobaan ini logam ion terhidrat yang digunakan adalah Alumunium III Nitrat Nanohidrat, Kobalt II Nitrat Heksahidrat dan Tembaga II Nitrat Terhidrat. Langkah awal yang dilakukan adalah preparasi sampel. Padatan Alumunium III Nitrat Nanohidrat, Kobalt II Nitrat Heksahidrat dan Tembaga II Nitrat Terhidrat ditimbang sebanyak 1,5173; 1,0156 dan 1,1642 gram secara berturut-turut. Kemudian masing-masingnya dilarutkan dalam 100 mL akuades. Dari hasil pelarutan diperoleh larutan Alumunium III Nitrat Nanohidrat berwarna bening, Kobalt II Nitrat Heksahidrat berwarna merah dan Tembaga II Nitrat Terhidrat berwarna biru. Warna yang terbentuk dari masing-masing larutan karena warna dari masing-masing padatan. Setelah proses pelarutan, dilakukan pengukuran pH larutan menggunakan pH meter dengan mengambil sebanyak 50 mL masing-masing larutan. Dari hasil pengukuran pH masing-masing larutan Alumunium III Nitrat Nanohidrat, Kobalt II Nitrat Heksahidrat dan Tembaga II Nitrat Terhidrat secara berturut-turut yaitu 3,1; 4,2 dan 3,9. Berdasarkan hasil pengukuran pH dapat dilihat bahwa pH Alumunium III Nitrat Nanohidrat lebih kecil dari Kobalt II Nitrat Heksahidrat, dan pH Kobalt II Nitrat Heksahidrat lebih besar dari Tembaga II Nitrat Terhidrat. Setelah didapat pH masing-masing larutan, kemudian ditentukan pKa masing-masing larutan. Dari hasil analisa data, diperoleh pKa masing-masing larutan Alumunium III Nitrat Nanohidrat, Kobalt II Nitrat Heksahidrat dan Tembaga II Nitrat Terhidrat secara berturut-turut yaitu 1,559 x 10-5; 1,135 x 10-7 dan 3,288 x 10-7. Berdasarkan teori, nilai pKa berbanding terbalik dengan derajat keasaman. Semakin besar pKa garam, maka ia memiliki daya polarisasi ikatan O- H makin kecil, sehingga pH-nya semakin besar dan keasaman semakin berkurang. Dari hasil tersebut dapat disimbolkan sebagai berikut pKa Al+3 > Cu2+ < Co2+ sehingga pH Al+3 < Cu2+ < Co2+ Sehingga disimpulkan Alumunium III Nitrat Nanohidrat lebih asam daripada Tembaga II Nitrat Terhidrat dan Tembaga II Nitrat Terhidrat lebih asam dari Kobalt II Nitrat Heksahidrat. Sedangkan jika ditinjau dari jari-jari ion logam, menurut patrucci 2011, jari-jari logam Al3+ 53 วบ < Cu2+ 73วบ < Co2+ 75วบ. Berdasarkan teori, nilai keasaman suatu logam berbanding terbalik jari-jari ion logam. Jika jari-jari semakin kecil maka memiliki daya polarisasi ikatan O-H makin besar, sehingga pH-nya semakin kecil dan larutan ion garam akan semakin asam. VII. Kesimpulan Dari hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa 1. Derajat keasaman suatu ion logam terhidrat dipengaruhi oleh jari-jari ion logam dan nilai pKa-nya. 2. Semakin besar pKa dan jari-jari ion logam terhidrat, maka pH-nya semakin kecil dan ia akan semakin bersifat asam. 3. Ditinjau dari nilai pKa dan jari-jari ion, disimpulkan bahwa Alumunium III Nitrat Nanohidrat lebih asam daripada Tembaga II Nitrat Terhidrat yaitu pH 3,1 < 3,9 dan Tembaga II Nitrat Terhidrat lebih asam dari Kobalt II Nitrat Heksahidrat yaitu pH 3,9 < 4,2. Pertanyaan 1. Bagaimana hubungan pKa dengan kekuatan asam, Jelaskan! Nilai pKa berbanding terbalik dengan derajat keasaman. Semakin besar pKa garam, maka ia memiliki daya polarisasi ikatan O-H makin kecil, sehingga pH-nya semakin besar dan keasaman semakin berkurang. 2. Bgaimana hubungan kekuatan asam logam terhidrat terhadap jari-jari ion logam, jelaskan! Jari-jari ion logam berbanding terbalik dengan keasaman. Jika jari-jari semakin kecil memiliki daya polarisasi ikatan O-H makin besar, sehingga pH-nya semakin kecil dan larutan ion garam akan semakin asam. Daftar Pustaka Patrucci, H. d. 2011. Kimia Dasar Prinsip-prinsip dan Aplikasi Moderen Edisi Kesembilan Jilid 1. Jakarta Erlangga. Sugiyarto. 2009. Dasar-Dasar Kimia Anorganik Transisi. Yogyakarta FMIPA UNY. Sugiyarto, &. S. 2010. Kimia Anorganik Logam. Yogyakarta Graha Ilmu. Sugiyarto. 2012 . Dasar-dasar Kimia Anorganik Transisi. Yogyakarta Graha Ilmu. Lampiran โ€“ lampiran Lampiran 1. Padatan Kobalt II Nitrat Heksahidrat berwarna merah dan Tembaga II Nitrat Terhidrat berwarna Biru Lampiran 2. Pelarutan Padatan Kobalt II Nitrat Heksahidrat dan Tembaga II Nitrat Terhidrat Alumunium III Nitrat Nanohidrat Kobalt II Nitrat Heksahidrat Tembaga II Nitrat Terhidrat Lampiran 3. Pengukuran pH larutan Lampiran 4. Laporan sementara percobaan ResearchGate has not been able to resolve any citations for this Kimia Anorganik TransisiSugiyartoSugiyarto. 2009. Dasar-Dasar Kimia Anorganik Transisi. Yogyakarta FMIPA UNY.
Iniadalah daftar senyawa kimia yang umum, disertai rumus kimia dan nomor CAS, dan diindeks berdasarkan rumus kimia. Daftar ini komplemen dengan daftar alternatif pada halaman senyawa anorganik berdasarkan unsur. Tidak ada daftar senyawa kimia yang lengkap, karena secara alami daftarnya adalah tak terbatas.
Penjelasan Cobalt Co Kobalt Sumber, Rumus Kimia dan Kegunaan Sejarah Kobalt Ditemukan oleh Brandt pada tahun 1735. Keterangan Unsur Kobalt Simbol Co Radius Atom ร… Volume Atom cm3/mol Massa Atom Titik Didih 3143 K Radius Kovalensi ร… Struktur Kristal Heksagonal Massa Jenis g/cm3 Konduktivitas Listrik x 106 ohm-1cm-1 Elektronegativitas Konfigurasi Elektron [Ar]3d7 4s2 Formasi Entalpi kJ/mol Konduktivitas Panas 100 Wm-1K-1 Potensial Ionisasi V Titik Lebur 1768 K Bilangan Oksidasi 2,3 Kapasitas Panas Jg-1K-1 Entalpi Penguapan kJ/mol Kobalt terdapat dalam mineral kobalttit, smaltit dan eritrit. Sering terdapat bersamaan dengan nikel, perak, timbal, tembaga dan bijih besi, yang mana umum didapatkan sebagai hasil samping produksi. Kobalt juga terdapat dalam meteorit. Bijih mineral kobalt yang penting ditemukan di Zaire, Moroko, dan Kanada. Survei badan geologis Amerika Serikat telah mengumumkan bahwa di dasar bagian tengah ke utara Lautan Pasifik kemungkinan kaya kobalt dengan kedalaman yang relatif dangkal, lebih dekat ke arah Kepulauan Hawai dan perbatasan Amerika Serikat lainnya. Sifat Sifat Kobalt Kobalt bersifat rapuh, logam keras, menyerupai penampakan besi dan nikel. Kobalt memiliki permeabilitas logam sekitar dua pertiga daripada besi. Kobalt cenderung terdapat sebagai campuran dua allotrop pada kisaran suhu yang sangat lebar. Transformasi antara dua bentuk ini bersifat lembam dan ditemukan dengan variasi tinggi sebagaimana dilaporkan pada sifat fisik kobalt. Kegunaan Kobalt Kobalt dicampur dengan besi, nikel, dan logam lainnya untuk membuat Alnico, alloy dengan kekuatan magnet luar biasa untuk berbagai keperluan. Alloy stellit, mengandung kobalt, khrom, dan wolfram, yang bermanfaat untuk peralatan berat, peralatan yang digunakan pada suhu tinggi, maupun peralatan yang digunakan dengan kecepatan tinggi. Kobalt juga digunakan untuk baja magnet dan tahan karat lainnya. Sebagai alloy, digunakan dalam turbin jet, dan generator turbin gas. Logam digunakan dalam elektroplating karena sifat penampakannya, kekerasannya, dan sifat tahan oksidasinya. Garam kobalt telah digunakan selama berabad-abad untuk menghasilkan warna biru brilian yang permanen pada porselen, kaca, pot, keramik dan lapis e-mail gigi. Garam kobalt adalah komponen utama dalam membuat biru Sevre dan biru Thenard. Larutan kobalt klorida digunakan sebagai pelembut warna tinta. Kobalt digunakan secara hati-hati dalam bentuk klorida, sulfat, asetat, nitrat karena telah ditemukan efektif dalam memperbaiki penyakit kekurangan mineral tertentu pada binatang. Tanah yang layak mengandung hanya โ€“ ppm kobalt untuk makanan binatang. Isotop Kobalt Kobalt-60, adalah isotop buatan, sebagai sumber sinar gamma yang penting dan digunakan secaara luas sebagai zat pencari jejak dan zat radioterapi. Biaya Harga Kobalt Sumber kobalt tunggal kobalt-60 berharga dari $1 hingga $10 per curie, tergantung pada kuantitas dan aktivitas jenis. Penanganan Bahaya Kobalt Terpapar dengan kobalt baik uap logam maupun debutidak boleh lebih dari mg/m3 8 jam kerja per hari-40 jam seminggu
JCqn.
  • 0gz5mp9g2z.pages.dev/543
  • 0gz5mp9g2z.pages.dev/22
  • 0gz5mp9g2z.pages.dev/579
  • 0gz5mp9g2z.pages.dev/210
  • 0gz5mp9g2z.pages.dev/123
  • 0gz5mp9g2z.pages.dev/59
  • 0gz5mp9g2z.pages.dev/338
  • 0gz5mp9g2z.pages.dev/215
  • rumus kimia kobalt iii nitrat