Cahayaadalah energi berbentuk gelombang elektromagnetik yang kasat mata dengan panjang gelombang sekitar 380–750 nm. Pada bidang fisika, cahaya adalah radiasi elektromagnetik, baik dengan panjang gelombang kasatmata maupun yang tidak. Selain itu, cahaya adalah paket partikel yang disebut foton.Kedua definisi tersebut merupakan sifat yang ditunjukkan cahaya
Dalam optika geometri, pemantulan dan pembiasan cahaya merupakan elemen yang sangat penting untuk dipahami. Terutama dalam memahami prinsip kerja alat-alat optik seperti lup, mikroskop, teleskop, kamera, periskop dan sebagainya. Nah, pada kesempatan kali ini, penulis akan menyajikan ringkasan materi tentang pemantulan dan pembiasan cahaya. Untuk itu, silahkan kalian simak baik-baik penjelasan berikut ini. Materi Pemantulan Cahaya Apa itu Pemantulan Cahaya? Pemantulan atau refleksi cahaya adalah proses terpancarnya kembali cahaya dari permukaan benda yang terkena cahaya. Peristiwa pemantulan cahaya secara mudah dapat kita amati pada permukaan benda yang mengkilap seperti cermin atau logam. Macam-Macam Pemantulan Cahaya Pemantulan cahaya dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut. Pemantulan baur difus adalah pemantulan cahaya yang terjadi pada pemukaan benda yang tidak rata, di mana berkas sinar cahaya pantulnya mempunyai arah yang tidak teratur baur. Contohnya, pemantulan cahaya pada tembok, kayu, batu, tanah dan sebagainya. Pemantulan teratur adalah pemantulan cahaya yang terjadi pada permukaan yang rata, di mana berkas sinar cahaya pantulnya mempunyai arah yang teratur sama. Pemantulan teratur bersifat menyilaukan, namun mampu menghasilkan bayangan yang jelas. Pemantulan teratur bisa terjadi pada cermin. Hukum Snellius Pada Pemantulan Cahaya Adapun rumusan hukum pemantulan cahaya yang dikemukakan oleh Willebrord Snellius adalah sebagai berikut. 1 Sinar datang, garis normal dan sinar pantul terletak pada satu bidang datar. 2 Sudut datang sama dengan sudut pantul. Secara matematis, persamaan sudut datang dan sudut pantul dituliskan dalam bentuk rumus berikut. 3 Sinar datang tegak lurus cermin akan dipantulkan kembali. Contoh Soal Dua buah cermin disusun seperti pada gambar di bawah ini. Apabila sinar datang pada cermin A memiliki sudut datang 40°, tentukanlah arah sinar pantul sudut pantul oleh cermin B. Jawab Di titik A, i adalah sudut datang = 40°. Berdasarkan Hukum Pemantulan, i = r maka r = 40°. ∠P = ∠BAO = ∠NAO − ∠r = 90° − 40° = 50° Besar sudut r’ dapat dicari dari ⇔ ∠r’ + ∠P + ∠AOB = 180° ⇔ ∠r’ + 50° + 90° = 180° ⇔ ∠r’ + 140° = 180° ⇔ ∠r’ = 180° − 140° ⇔ ∠r’ = 40° Besarnya sudut i1 dapat dicari dari ⇔ ∠r’ + ∠i1 = 90° ⇔ 40° + ∠i1 = 90° ⇔ ∠i1 = 90° − 40° ⇔ ∠i1 = 50° ∠i1 merupakan sudut datang terhadap cermin B. Berdasarkan Hukum Pemantulan, di titik B berlaku ∠i1 = ∠r1 ∠r1 = 50° Jadi, arah sinar pantul oleh cermin B membentuk sudut 50° terhadap garis normal. Materi Pembiasan Cahaya Apa itu Pembiasan Cahaya? Pembiasan atau difraksi cahaya adalah adalah peristiwa pembelokan arah cahaya ketika melewati bidang batas antara dua medium yang berbeda kerapatan optiknya. Pembiasan cahaya terjadi akibat kecapatan cahaya berbeda pada setiap medium. Syarat Terjadinya Pembiasan Cahaya Ada dua syarat terjadinya proses pembiasan cahaya, yaitu □ Cahaya merambat melalui dua medium yang memiliki perbedaan kerapatan optik, misalnya udara dengan air, udara dengan kaca, air dengan kaca, dan sebagainya. □ Cahaya yang datang harus miring pada batas dua medium, karena jika tegak lurus maka tidak akan mengalami proses pembiasan. □ Cahaya yang datang dari medium lebih rapat menuju medium kurang rapat ex. kaca ke udara harus menghasilkan sudut bias lebih kecil dari 90°. Hal ini karena jika sinar bias sama dengan 90° maka cahaya tidak akan memasuki medium kedua. Sedangkan jika sudut bias lebih besar dari 90° maka akan terjadi peristiwa pemantulan sempurna. Hukum Snellius Pada Pembiasan Cahaya Adapun rumusan hukum pembiasan cahaya yang dikemukakan oleh Willebrord Snellius adalah sebagai berikut. 1 Sinar datang, garis normal dan sinar bias terletak dalam satu bidang datar. 2 Perbandingan sinus sudut datang dengan sinus sudut bias pada dua medium yang berbeda merupakan bilangan tetap. Secara matematis, pernyataan Hukum Snellius yang kedua di atas dapat dituliskan dalam bentuk persamaan berikut. sin i1 = sin i2 = sin i3 sin r1 sin r2 sin r3 sin i = Tetap …….. pers. 1 sin r Tetapan atau konstanta tersebut disebut dengan indeks bias relatif suatu medium terhadap medium lain. Jika sinar datang dari medium 1 ke medium 2, maka indeks bias relatif medium 2 terhadap medium 1 ditulis sebagai berikut. Dengan demikian, persamaan 1 di atas dapat ditulis ulang sebagai berikut. sin i = n2 …….. pers. 2 sin r n1 Sehingga kita peroleh rumus hubungan antara sudut datang, sudut bias dan indeks bias medium sebagai berikut. Keterangan n1 = indeks bias mutlak medium 1 n2 = indeks bias mutlak medium 2 n21 = indeks bias relatif medium 2 terhadap medium 1 i = sudut datang pada medium 1 r = sudut bias pada medium 2 Contoh Soal Seseorang menyinari sebuah kaca tebal dengan sudut 30° terhadap garis normal. Jika cepat rambat cahaya di dalam kaca adalah 2 × 108 m/s, tentukan indeks bias kaca dan sudut biasnya. Penyelesaian Diketahui θi = 30° v2 = 2 × 108 m/s Ditanyakan n2 indeks bias kaca dan θr Jawab Untuk mencari indeks bias kaca, gunakan persamaan n = c = 3 × 108 m/s = 1,5 v 2 × 108 m/s Jadi, indeks bias kaca adalah 1,5 Untuk mencari sudut bias, gunakan hukum Snellius. sin r = 0,33 r = sin−1 0,33 r = 19,27° Jadi, besar sudut biasnya adalah 19,27°. Hukum-Hukum Lain yang Berlaku Pada Pembiasan Cahaya Selain kedua pernyataan Hukum Snellius di atas, masih ada hal lain yang berlaku pada peristiwa pembiasan cahaya, yaitu sebagai berikut. 1 Jika sinar datang dari medium kurang rapat ke medium lebih rapat, sinar akan dibiaskan mendekati garis normal. Ini berarti, sudut bias lebih kecil daripada sudut datangnya r n2. □ Sudut datang harus lebih besar daripada sudut kritis. Misalnya, jika sudut datang adalah i dan sudut kritis adalah ik maka pada pemantulan sempurna berlaku i > ik. Apa itu Sudut Kritis Pada Pemantulan Sempurna? Jika sudut sinar datang dari medium pertama mempunyai sudut bias 90° disebut sudut kritis sudut batas dan ditulis ik, maka menurut Hukum Snellius untuk pembiasan cahaya, berlaku persamaan berikut. n1 sin ik = n2 sin r n1 sin ik = n2 sin 90° n1 sin ik = n2 1 n1 sin ik = n2 Keterangan ik = sudut kritis sudut batas n1 = indeks bias medium pertama n2 = indeks bias medium kedua n1 > n2 Contoh Soal Hitunglah sudut kritis berlian yang memiliki indeks bias mutlak 2,417 pada saat diletakkan di udara. Jawab Diketahui n2 = 1 udara n1 = 2,417 berlian Maka sudut kritisnya dapat dihitung dengan rumus berikut. Jadi, sudut kritis berlian tersebut adalah 24,4°.

Sinarsinaar istimewa inipun tetap berdasarkan hukum pemantulan cahaya. Untuk menggambarkan bagaimana terbentuknya bayangan pada cermin sferik kita dapat menggunakan bantuan sinar-sinar istimewa, dengan demikian lukisan bayangan akan dapat kita lukis dengan mudah. dari alat musik gitar, piano dan lain-lain. Setiap musik akan mengeluarkan

- Mata manusia dapat melihat segala objek yang ada di depannya karena bantuan cahaya. Tanpa cahaya matahari, misalnya, maka dunia akan gelap gulita. Ada beberapa benda atau alat yang dibuat manusia dengan memanfaatkan sifat-sifat merupakan energi yang dipancarkan benda berpijar. Selain matahari, contoh lainnya yaitu lampu dan kayu yang berpijar karena terbakar. Semua benda yang mengeluarkan cahaya dinamakan sumber cahaya. Dalam ilmu fisika, menurut Gregory Hallock Smith dalam Camera Lenses From Box Camera to Digital 2006, cahaya merupakan radiasi elektromagnetik, baik dengan panjang gelombang kasatmata ataupun yang Khas Cahaya Cahaya memiliki beberapa sifat yang khas, di antaranya sebagai berikut1. Cahaya merambat menurut garis lurusBukti merambatnya cahaya sesuai garis lurus yaitu pada fenomena gerhana matahari dan gerhana bulan. Misalnya saat gerhana bulan, ada bagian di Bumi yang menjadi gelap lantaran cahaya matahari tertutupi bayangan bulan. 2. Cahaya bisa menembus benda bening Pada kaca bening, misalnya, cahaya dapat diteruskan atau tembus. Namun, jika cahaya menembus kaca hitam, tidak semua cahaya akan diteruskan. Pada warna yang sangat pekat, cahaya mungkin sama sekali tidak tembus. 3. Cahaya bisa dipantulkan Pada cermin, cahaya yang mengenainya akan dipantul. Bahkan,sudut pantulannya tegak lurus sesuai sudut datangnya. Cahaya dapat memantul secara teratur pada bidang rata, dan memantul tidak teratur pada bidang tak rata. Benda/Alat yang Memanfaatkan Sifat Cahaya Ada sejumlah benda yang dibuat dengan memanfaatkan sifat-sifat cahaya. Dalam buku Mengenal Alam Sekitar 5 terbitan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2009, contoh benda-benda tersebut di antaranya adalah sebagai berikut 1. Periskop Periskop adalah teropong kapal selam untuk melhat permukaan laut. Sifat cahaya yang dimanfaatkan adalah pemantulan. Cahaya di permukaan laut akan ditangkap cermin, selanjutnya dipantukan menuju mata pengamat di kapal selam bawah laut. 2. Kaleidoskop Kaleidoskop adalah mainan yang dibuat dengan memanfaatkan cermin. Dari mainan ini bisa dibuat bermacam pola mengagumkan saat bayangan benda di dalamnya memantulkan cahaya berkali-kali. 3. Lup Lup atau kaca pembesar alat optik yang terbuat dari sebuah kaca cembung. Gunanya agar benda yang kecil menjadi tampak besar. Untuk bisa mengamati benda dengan lup, memerlukan bantuan cahaya yang memadai. - Pendidikan Kontributor Ilham Choirul AnwarPenulis Ilham Choirul AnwarEditor Iswara N Raditya

Cabangseni rupa yang menciptakan alat komunikasi dengan gambar yaitu a. lukisan b. Seni patung c. kerajinan tangan d. kerajinan tangan e. desain komunikasi visual Jawab: e. desain komunikasi visual; Dalam mengolah garis, warna, bentuk, tekstur, dan cahaya gelap, ini berarti bahwa seorang seniman sedang melakukan proses a. batiniah b

Sifat Cahaya – Apakah Grameds suka dengan hal- hal yang terang dan bercahaya? Tepat sekali, cahaya adalah hal penting dalam kehidupan manusia yang digunakan dalam kebutuhan aktivitas sehari- hari. Manusia pasti akan kesulitan jika hidup tidak ada cahaya atau kekurangan cahaya, baik cahaya matahari maupun cahaya penerangan buatan lainnya. Bahkan pada sebagian sektor sangat bergantung dan mengandalkan sifat cahaya. Selain di pelajari dalam materi pelajaran IPA di sekolah, Grameds juga perlu mengenal dan memahami sifat- sifat cahaya dalam fungsinya di kehidupan sehari- hari. Berikut ini penjelasan tentang pengertian dan sifat cahaya yang perlu Grameds simak agar bisa memaksimalkan fungsi cahaya PENGERTIAN CAHAYASIFAT- SIFAT CAHAYA1. Dapat Merambat Lurus2. Dapat Dipantulkan Atau Refleksi3. Dapat Menembus Benda Bening4. Dapat Mengalami Interferensi5. Dapat Dibiaskan Atau Dibelokkan Refraksi6. Dapat Diuraikan Atau Dispersi7. Dapat Mengalami Difraksi Atau Pelenturan8. Dapat Mengalami Polarisasi9. Dapat Diserap Atau Absorpsi10. Memiliki Energi11. Dapat Merambat Tanpa Medium12. Bersifat Dualisme13. Dapat Dipancarkan Dalam Bentuk Radiasi14. Terdiri Dari Berbagai WarnaPERALATAN YANG MEMANFAATKAN SIFAT- SIFAT CAHAYARekomendasi Buku & ArtikelBuku TerkaitMateri Terkait Fisika PENGERTIAN CAHAYA Cahaya adalah salah satu energi yang memiliki gelombang elektromagnetik yang kasat mata dengan panjang gelombang sekitar 380 sampai 750 nm. Gelombang cahaya tidak membutuhkan medium untuk merambat, itulah sebabnya cahaya tetap dapat merambat meskipun dalam ruang yang hampa. Contohnya cahaya matahari tetap bisa sampai ke bumi meskipun melewati ruang hampa udara di luar angkasa dalam hitungan waktu 300 juta m/s. Matahari disebut sebagai sumber cahaya karena mampu memancarkan gelombang cahaya. Selain matahari yang menjadi sumber cahaya adalah api, obor, lampu, lilin, dan sebagainya. Dalam kajian ilmu fisika, gelombang cahaya masuk dalam golongan energi yang bisa berbentuk energi. Dalam hal ini radiasi adalah suatu bentuk yang memancar ke luar dari suatu sumber cahaya namun bukan zat berupa padat, cair, ataupun gas. Isaac Newton pernah mengungkapkan dalam Hypothesis of Light tahun 1675 bahwa cahaya terdiri dari partikel- partikel halus yang memancar ke semua arah dari titik sumbernya. Sumber cahaya adalah benda yang bisa menghasilkan cahaya. Berdasarkan sumbernya cahaya kemudian dibagi menjadi dua, yakni cahaya yang berasal dari benda itu sendiri dan cahaya yang memancar dari benda lain akibat pantulan cahaya dari permukaan benda tersebut. Dari sumber cahaya itulah cahaya kemudian memiliki sifat- sifat yang menjadi karakteristik cahaya sebagai gelombang energi yang dibutuhkan manusia. Dalam praktiknya, cahaya sebagai gelombang energi memiliki sifat atau karakteristik yang dapat dijadikan sebagai tujuan dan fungsinya dalam kehidupan sehari- hari. Sifat cahaya ini memiliki perbedaan dengan bentuk energy lain, seperti bunyi, getaran, dan sebagainya. Berikut ini sifat- sifat cahaya yang perlu Grameds ketahui beserta contohnya dalam aktivitas kehidupan sehari hari 1. Dapat Merambat Lurus Cahaya dapat merambat lurus jika melewati satu medium perantara yang memiliki partikel yang sama atau setara. Medium perantara tersebut harus memiliki kerapatan optic yang sama agar cahaya bisa merambat lurus. Fenomena yang bisa membuktikan bahwa cahaya dapat merambat lurus adalah matahari sebagai sumber cahaya terbesar di bumi memiliki pancaran sinar yang lurus. Hal tersebut terjadi karena adanya perambatan cahaya matahari ke bumi maka terjadi siang dan malam. Selain itu adapun fenomena gerhana matahari dan gerhana bulan yang membuktikan bahwa cahaya dapat merambat lurus. Pada fenomena tersebut sinar matahari dihalangi oleh bulan sehingga membuat sebagian bumi menjadi gelap. Contoh sifat cahaya yang merambat lurus juga bisa Grameds temukan dalam kehidupan sehari- hari yakni pada cahaya senter ke arah depan maka akan memancar lurus sesuai dengan yang kita arahkan senter tersebut. 2. Dapat Dipantulkan Atau Refleksi Cahaya dapat dipantulkan dengan cara terpancarnya kembali cahaya tersebut dari bagian permukaan benda yang terkena cahaya. Sifat pemantulan yang dimiliki cahaya ini dapat dibagi menjadi dua, yakni pemantulan teratur dan pemantulan baur atau difus. Pada proses pemantulan teratur, berkas cahaya akan memantul sejajar, seperti ketika Grameds bermain di siang hari membawa cermin untuk memantulkan cahaya. Saat mengarahkan cermin ke arah datangnya cahaya maka bisa dipantulkan ke segala arah dari cahaya pantul sinar matahari tersebut. Sedangkan pemantulan baur adalah pemantulan cahaya yang terjadi pada permukaan yang tidak rata. Misalnya pemantulan cahaya pada air, batu, pohon, sepatu, dan aspal. Cermin yang menggunakan sifat refleksi cahaya terbagi menjadi cermin datar, cermin cembung, dan cermin cekung. 3. Dapat Menembus Benda Bening Benda yang bersifat bening atau transparan bisa ditembus oleh cahaya. Benda yang memiliki partikel tidak berwarna atau transparan dapat dirambati cahaya dengan mudah. Hal ini bisa terjadi karena benda bening atau transparan mampu meneruskan cahaya. Contohnya pada kaca bening jendela yang tidak bisa menghalangi cahaya matahari masuk ke dalam rumah. Kita masih bisa melihat ke luar jendela kaca karena cahaya masih bisa merambat masuk ke luar kaca yang bening dan tertangkap oleh mata kita. 4. Dapat Mengalami Interferensi Cahaya dapat mengalami interferensi, yakni dapat digabungkan dari dua gelombang atau lebih. Cahaya bisa merambat lebih dari satu gelombang karena cahaya termasuk salah satu energi yang kuat. Contohnya cahaya bisa merambat lewat udara, air, dan padat sekaligus dengan gelombang yang berbeda-beda. 5. Dapat Dibiaskan Atau Dibelokkan Refraksi Cahaya dapat dibiaskan ketika cahaya bergerak miring melalui medium yang berbeda kepadatannya, seperti dari udara kemudian melewati air, sehingga cahaya mengalami pembiasan dan pembelokan dalam medium tersebut. Sifat cahaya yang bisa dibiaskan atau dibelokkan ini banyak dimanfaatkan untuk berbagai alat optik. Contoh yang bisa Grameds temukan adalah melihat kolam yang tampak dangkal karena airnya yang jernih, padahal kolam tersebut bisa saja memiliki kedalaman. Selain itu Grameds juga bisa memperhatikan saat berenang dan meletakan sebuah tongkat di dalam bagian air yang terkena cahaya matahari, maka jika dilihat dari atas tongkat tersebut akan terlihat lebih besar dari ukuran aslinya. Lebih sederhana lagi, Grameds bisa membuktikan bahwa cahaya memiliki sifat refraksi atau bisa dibiaskan lewat segelas air bening yang diletak sebuah pensil. Coba perhatikan, pensil akan terlihat patah atau bengkok karena cahaya matahari melewati udara dan air dalam gelas tersebut dan mengalami pembengkokan arah rambat. 6. Dapat Diuraikan Atau Dispersi Cahaya dapat diuraikan atau dispersi secara alami, contohnya seperti yang terjadi pada pelangi. Warna pelangi sebenarnya berasal dari satu warna saja, yakni warna putih dari sinar matahari. Kemudian warna cahaya matahari tersebut dibiaskan oleh titik air hujan sehingga mengakibatkan warna pelangi menjadi terurai dan menghasilkan berbagai macam warna yang indah. Warna putih matahari menjadi warna cahaya merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu. Cahaya yang bisa diuraikan adalah bentuk pemisahan cahaya yang tampak menjadi cahaya dengan warna- warna berbeda. Contoh penguraian cahaya selain pelangi adalah sebuah prisma yang disinari oleh cahaya senter maka satu warna cahaya senter akan terurai menjadi berbagai warna jika menembus prisma tersebut. 7. Dapat Mengalami Difraksi Atau Pelenturan Cahaya dapat mengalami difraksi atau pelenturan pada bidang yang sempit. Gelombang cahaya yang mengalami pelenturan karena merambat ke arah cahaya yang melewati celah sempit. Contoh cahaya yang memiliki sifat difraksi adalah cahaya bisa masuk pada lobang sekecil apapun pada ruangan. Misalnya Grameds masih bisa menemukan cahaya yang masuk ke dalam ruangan meskipun semua sudut sudah tertutup karena cahaya bisa masuk meski pada celah sempit sekalipun. Pembelokan cahaya yang terdifraksi ini akan membuat daerah gelap dan terang pada ruangan tertentu yang terkena cahaya. 8. Dapat Mengalami Polarisasi Cahaya juga dapat mengalami polarisasi, yakni menyerap sebagian arah getar cahaya sehingga cahaya tersebut dapat kehilangan arah getarnya sebagian. Cahaya dapat diserahkan atau terpolarisasi dengan merambat ke segala arah secara tegak lurus dengan arah rambat yang dimilikinya. Contohnya cahaya tersebut dapat dikatakan mengalami polarisasi jika hanya merambat di satu arah bidang saja. 9. Dapat Diserap Atau Absorpsi Cahaya dapat diserap saat masuk dalam material transparan. Sebagian energi cahaya akan terdisipasi atau berkurang energy panasnya. Hal inilah yang menunjukkan bahwa intensitas cahaya akan berkurang atau absorpsi pada material tertentu. Contohnya cahaya akan lebih mudah menembus benda yang transparan dibandingkan menembus benda yang memiliki material lebih padat. 10. Memiliki Energi Cahaya tentu memiliki energi karena dapat merambat pada gelombang tertentu dan memiliki wujud massa, meskipun bukan wujud zat, yakni bukan padat, cair, dan gas. Hal yang membuktikan bahwa cahaya memiliki energi adalah sinar matahari yang memiliki panas atau suhu tertentu yang dapat merubah zat tertentu. Contohnya jika Grameds menjemur baju yang basah di bawah sinar matahari, maka lama kelamaan baju akan kering karena terjadi penguapan air di dalam pakaian karena panas yang muncul dari sinar matahari. Panas yang muncul dari matahri tersebut ditandai pula dengan kemunculan cahaya matahari itu sendiri. Contoh lain adalah ada pemanfaatan cahaya matahari sebagai tenaga tata surya sebagai energi panas dan listrik yang berasal dari cahaya sinar matahari. 11. Dapat Merambat Tanpa Medium Umunya, gelombang energy tertentu memerlukan medium untuk merambat, seperti energy bunyi yang membutuhkan udara agar bisa merambat dan menghasilkan suara. Berbeda dengan energy cahaya yang tetap bisa merambat meskipun tidak memiliki medium perantara. Contohnya sinar matahari yang bisa sampai ke bumi padahal jarak yang sangat jauh dari bumi dan melewati ruang hampa di luar angkasa. Jika Cahaya tidak bisa merambat tanpa medium, maka sinar matahari tidak akan pernah sampai ke bumi. Selain itu Grameds tetap bisa melihat cahaya di ruang kedap udara sekalipun asalkan ada celah untuk cahaya tersebut bisa menyinari ruangan tersebut. 12. Bersifat Dualisme Cahaya memiliki sifat dualisme karena bisa disebut sebagai gelomang sekaligus sebuah partikel tertentu. Cahaya dapat disebut sebagai sebuah gelombang karena cahaya memang memiliki panjang gelombang tertentu. Sedangkan cahaya juga tersusun oleh partikel- partikel tertentu yang membentuknya, meskipun bukan bersifat zat, seperti padat, cair, dan gas. Cahaya memiliki partikel pernah diungkapkan oleh seorang ilmuwan asal Amerika bernama Arthur Compton yang mengungkapkan bahwa ada tumbukan antara partikel penyusunan cahaya dengan electron tertentu. Sifat dualisme cahaya dapat muncul secara alami atau buatan, yakni sinar matahari dan cahaya yang berasal dari lampu karena listrik, cahaya dari lilin karena api, dan sebagainya. 13. Dapat Dipancarkan Dalam Bentuk Radiasi Cahaya dapat berbentuk radiasi karena memiliki energy yang bisa dipancarkan dalam bentuk gelombang dan kalor tertentu tanpa medium atau perantara sekalipun. Bukti bahwa cahaya bisa berbentuk radiasi adalah cahaya memiliki energi dan bentuk panas. Contohnya Grameds akan terasa panas jika berlama-lama dibawah sinar matahari atau berada disekitar lampu , atau laser yang berdaya tinggi. Kita semua ketahui bahwa sinar matahari memiliki radiasi yang juga bisa berdampak buruk bagi kulit manusia, yaksi sinar UV. 14. Terdiri Dari Berbagai Warna Apakah Grameds mengetahui apa warna cahaya matahari? Perlu Grameds ketahui bahwa warna cahaya matahari adalah putih. Sebenarnya warna cahaya ada berbagai macam yang kemudian disebut dengan cahaya polikromatik. Contoh cahaya yang memiliki sifat berwarna dapat Grameds temukan pada warna pelangi yang merupakan pembiasan dan penguraian cahaya lewat tetesan air hujan di awan. Cahaya yang muncul dari hasil pembiasaan disebut cahaya tunggal. Hasil warna cahaya ini sudah tidak bisa lagi diuraikan atau dibiaskan dan disebut dengan cahaya monokromatik. Contoh warna cahaya bisa Grameds kenali dari warna pelangi, yakni merah, jingga, kuning, biru, hijau, nila, dan ungu. PERALATAN YANG MEMANFAATKAN SIFAT- SIFAT CAHAYA Berdasarkan pengertian dan sifat cahaya di atas, Grameds bisa menemukan beberapa alat yang sangat mengandalkan fungsi sifat cahaya tersebut untuk menjalankan alatnya, seperti berikut ini Periskop adalah salah satu peralatan yang biasa digunakan dalam kapal selam yang fungsinya untuk melihat situasi di atas permukaan laut dalam jarak tertentu, bahkan jarak yang sangat jauh sekalipun. Alat ini memanfaatkan sifat pemantulan cahaya yang bisa memaksimalkan jarak pandang periskop pada bentangan laut yang sangat luas. Lensa Kaca Pembesar adalah peralatan yang biasanya digunakan untuk melihat benda- benda kecil, contohnya saat ingin memperbaiki jam tangan. Alat ini terbuat dari lensa cembung yang memanfaatkan sifat pemantulan cahaya atau refleksi cahaya pada objek tertentu. Mikroskop adalah peralatan yang biasa digunakan untuk melihat benda- benda yang sangat kecil yang juga menggunakan cermin atau lensa cembung. Alat ini juga memanfaatkan sifat cahaya yang bisa dipantulkan atau refleksi pada objek tertentu. Mikroskop adalah alat yang sangat penting dalam dunia laboratorium, baik fisika, kimia, sampai kedokteran dan sudah menjadi alat canggih dalam ilmu pengetahuan saat ini. Kamera adalah alat yang mengandalkan lensa dalam fungsinya memotret gambar dan memerlukan fungsi cahaya untuk menghasilkan gambar yang bagus. Kamera membutuhkan sifat yang dapat merefleksikan cahaya. Nah, itulah penjelasan tentang cahaya, mulai dari pengertian sampai contoh dan peralatan yang memanfaatkan sifat cahaya dalam aktivitas sehari- hari. Apakah Grameds sudah bisa mengenali sifat- sifat cahaya tersebut dalam keseharian? Grameds pasti akan sering menjumpai fenomena yang menunjukan sifat cahaya di lingkungan sekitar. Hal tersebut menunjukan bahwa manusia sangat bergantung pada energi cahaya untuk aktivitas sehari- hari dan bertahan hidup. Sebagai fenomena alam sekaligus juga bisa berupa energi buatan manusia, cahaya dapat dikatakan sebagai sumber kehidupan manusia. Grameds bisa kunjungi koleksi buku Gramedia di untuk memperoleh referensi tentang cahaya. Baik untuk kebutuhan materi pelajaran di sekolah maupun bentuk preventif yang lebih luas. Materi tentang sifat cahaya bahkan sudah kita pelajari sejak di mata pelajaran IPA bangku sekolah dasar, jadi sekarang sudah tidak alasan lagi tidak mengenal sifat- sifat cahaya. Berikut ini rekomendasi buku Gramedia yang bisa Grameds baca tentang cahaya dalam mata pelajaran IPA di SD, SMP, SMP, atau sederajat Selamat belajar. SahabatTanpabatas Rekomendasi Buku & Artikel ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien Alat alat Optik Alat yang dibuat berdasarkan sifat pemantulan dan pembiasan cahaya disebut alat optik. Secara umum alat optik dapat dibedakan menjadi alat optik alami dan alat optik buatan. Mata mempakan alat optik alami, sedangkan alat optik buatan meliputi lup, kacamata, kamera, teropong, dan mikroskop. Alat optik buatan tersusun dari cermin BerandaAlat - alat yang memanfaatkan proses pemantulan ca...PertanyaanAlat - alat yang memanfaatkan proses pemantulan cahaya adalah...CahayaLensaCerminKacaPembahasanLensa tidak memanfaatkan proses pemantulan cahaya tetapi memanfaatkan proses pembiasan cahaya. Sedangkan cermin biasa digunakan pada pemanfaatan proses pemantulan tidak memanfaatkan proses pemantulan cahaya tetapi memanfaatkan proses pembiasan cahaya. Sedangkan cermin biasa digunakan pada pemanfaatan proses pemantulan cahaya. Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher di sesi Live Teaching, GRATIS!64©2023 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia
Bentuksinyal dari cahaya yang terhambur ini dipengaruhi oleh energi gelombang akustik dari getaran bumi. Perubahan fisis pada fiber optik – tekanan, regangan, atau pergeseran – akan menyebabkan perubahan jumlah cahaya yang mengalami hamburan balik tersebut, sehingga merubah pembacaan intensitas cahaya laser yang diterima oleh detektor.
Diartikel ini, kita akan membahas tentang salah satu fenomena fisika yakni pemantulan cahaya. Yuk simak apa itu pemantulan cahaya dan macam-macamnya di artikel Fisika Kelas 8 ini! — Halo guys! Omong-omong, setiap pagi sebelum berangkat sekolah, kamu pasti bercermin terlebih dahulu kan, supaya bisa tampil rapi di sekolah. Nah, kamu tau tidak saat kita bercermin ternyata ada proses pemantulan cahaya lho. Pengertian Pemantulan Cahaya Lalu apa sih pemantulan cahaya? Pemantulan cahaya adalah proses perubahan arah rambat cahaya ke sisi medium’ asalnya, setelah menumbuk suatu bidang pantul . Secara sederhana, pemantulan cahaya adalah proses terpancarnya kembali cahaya dari bidang pantul . Pemantulan cahaya pada permukaan rata diamati pertama kali oleh Willebrord Snellius dan dikenal sebagai Hukum Snellius. Sinar yang berasal dari sumber cahaya disebut sinar datang, sinar yang dipantulkan oleh cermin datar disebut sinar pantul, dan garis yang tegak lurus dengan cermin disebut garis normal. Baca juga Mengenal Jenis-Jenis Cermin di Sekitar Kamu sinar datang dan sinar pantul sesuai gambar Hukum Snellius Hukum Pemantulan Cahaya Poin penting hukum pemantulan cahaya atau Hukum Snellius yaitu Sinar datang , garis normal N, dan sinar pantul r terletak pada satu bidang datar. Besaran sudut datang θi sama dengan sudut pantul θr. Jenis Pemantulan Cahaya Ditinjau dari segi arah sinar pantul atau bidang pantulnya , terdapat dua jenis pemantulan yaitu pemantulan teratur, dan pemantulan difus atau pemantulan baur. Mari kita bahas satu persatu! A. Pemantulan Teratur Specular Reflection Apabila benda-benda seperti cermin datar, air yang tenang disinari dengan sinar matahari maka sinar-sinar dipantulkan dalam arah yang sama sehingga tampak berkilau, pemantulan ini dinamakan pemantulan teratur. Pemantulan teratur adalah pemantulan yang terjadi karena berkas sinar datang jatuh pada permukaan rata. Pada pemantulan teratur, cahaya akan dipantulkan ke satu arah. Baca juga Bunyi Hukum Newton dan Penerapannya dalam Kehidupan Sehari-hari Syarat utama dari terjadinya pemantulan teratur, yakni terdapat sinar datang, garis normal, dan sinar pantul, terdapat pada garis bidang datar yang sama. Selain itu, pemantulan teratur memiliki sinar-sinar pantul, dengan arah dan besar sudut yang selalu sama. Baca Juga Peristiwa Pemantulan Cahaya B. Pemantulan Difus atau Pemantulan Baur Diffuse Reflection Jika sebelumnya kita bahas tentang pemantulan cahaya pada bidang rata, jenis pemantulan kedua adalah pemantulan difus atau pemantulan baur. Sifat utama jenis pemantulan ini adalah pemantulan cahaya ke segala arah yang terjadi karena berkas sinar datang jatuh pada permukaan kasar atau tidak rata. Contohnya, pemantulan cahaya pada tembok, kayu, batu, tanah dan benda-benda yang ada di sekitar kita. Permukaan yang tidak rata, akan memantulkan garis-garis sinar pantul yang berarah acak. Kalau pantulannya tidak beratur, apakah berarti hukum pemantulan atau hukum snellius tidak berlaku? Eits, ternyata hukum pemantulan cahaya tetap berlaku pada pemantulan baur. Alasannya karena, walaupun cahaya jatuh pada permukaan tidak rata, namun jika ditarik garis normal pada bidang datar permukaan jatuhnya cahaya, besaran sudut sinar datang dan sinar pantul tetap sama, dan memenuhi secara teori dari hukum snellius atau hukum pemantulan cahaya, guys! Baca juga Tekanan Zat Padat dan Penerapannya di Kehidupan Sehari-hari Wah, ternyata contoh-contoh pemantulan cahaya ada dikehidupan sehari-hari kita ya. Oh iya, Kamu mau belajar dengan cara yang seru dan sekaligus dapat menambah teman di seluruh Indonesia? Nah, kalau kamu pengen belajar lebih banyak lagi tentang pemantulan cahaya, kamu bisa berlangganan ruangbelajar, lho! Selain itu, di sana juga ada materi-materi menarik lainnya. Belajar jadi makin seru dan paham ditemani video-video animasi yang menarik! Artikel ini pertama kali ditulis oleh Aulia Annaisabiru, diperbarui pada tanggal 14 Agustus 2022 oleh Leo Bisma OptikaGeometri: Pengertian, Prinsip, Cakupan, dan Aplikasi [Lengkap + Referensi] oleh Nur Abdillah Siddiq. Optika geometri adalah sebuah pendekatan untuk mempelajari ilmu optika ketika panjang gelombang yang ditinjau jauh lebih kecil ukurannya dibandingkan dimensi peralatan yang mempelajarinya dan energi fotonya jauh lebih rendah dibandingkan
Latihan Soal Online - Latihan Soal SD - Latihan Soal SMP - Latihan Soal SMA Kategori IPA ★ Ujian Semester 2 Ilmu Pengetahuan Alam IPA SD / MI Kelas 5Alat-alat yang memanfaatkan proses pemantulan cahaya disebut …. a. cahaya b. Lensa c. cermin d. KacaPilih jawaban kamu A B C D E Latihan Soal SD Kelas 1Latihan Soal SD Kelas 2Latihan Soal SD Kelas 3Latihan Soal SD Kelas 4Latihan Soal SD Kelas 5Latihan Soal SD Kelas 6Latihan Soal SMP Kelas 7Latihan Soal SMP Kelas 8Latihan Soal SMP Kelas 9Latihan Soal SMA Kelas 10Latihan Soal SMA Kelas 11Latihan Soal SMA Kelas 12Preview soal lainnya Angkasa - IPA SD Kelas 6Lintasan asteroid berada diantara lintasan planet ….A. Merkurius dan venusB. Venus dan bumiC. Bumi dan marsD. Mars dan JupiterCara Menggunakan Baca dan cermati soal baik-baik, lalu pilih salah satu jawaban yang kamu anggap benar dengan mengklik / tap pilihan yang tersedia. Materi Latihan Soal LainnyaPerencanaan Usaha Tanaman Pangan - Prakarya SMA Kelas 10Tema 9 Subtema 2 SD Kelas 4Kuis IPA SD Kelas 4Al-Quran Hadits Bab 6 dan 7 MI Kelas 1Bahasa Inggris SD Kelas 4PAT Seni Budaya SBDP SD Kelas 3PAT Ulumul Hadits MA Kelas 11PAI Bab 5 SD Kelas 5UTS 1 Ganjil - PKn SMP Kelas 8Bab Sholat - PAI SD Kelas 2 report this adTentang Soal Online adalah website yang berisi tentang latihan soal mulai dari soal SD / MI Sederajat, SMP / MTs sederajat, SMA / MA Sederajat hingga umum. Website ini hadir dalam rangka ikut berpartisipasi dalam misi mencerdaskan manusia Indonesia.
m44R.
  • 0gz5mp9g2z.pages.dev/234
  • 0gz5mp9g2z.pages.dev/18
  • 0gz5mp9g2z.pages.dev/368
  • 0gz5mp9g2z.pages.dev/166
  • 0gz5mp9g2z.pages.dev/54
  • 0gz5mp9g2z.pages.dev/69
  • 0gz5mp9g2z.pages.dev/132
  • 0gz5mp9g2z.pages.dev/183
  • alat alat yang memanfaatkan proses pemantulan cahaya disebut